Jakarta, Aktual.com — Pukulan beruntun dari gejolak ekonomi global merembet ke berbagai negara berkembang, salah satunya perekonomian Indonesia. Setelah krisis Yunani, menyusul Tiongkok yang mendevaluasi mata uangnya Yuan hingga beberapa kali.

“Saat ini Ekonomi Indonesia menjadi tidak begitu lancar akibat rebalancing ekonomi China, perlambatan pertumbuhan ekonomi Jepang, penurunan harga komoditas, hingga prospek kenaikan tingkat suku bunga Amerika Serikat (the Fed) yang lebih tinggi membuat ekonomi negara berkembang menjadi sulit,” ujar Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde di Jakarta, rabu (2/9).

Dirinya meminta masyarakat Indonesia tetap tenang menghadapi krisis global yang melanda negara berkembang. Pemerintah perlu memperkuat pertahanan dengan kebijakan fiskal yang prudent dalam menghadapi kondisi ekonomi dalam negeri. Selain itu, pemerintah perlu mengerem pertumbuhan kredit yang berlebihan dan mempertahankan cadangan devisa yang memadai, mendorong pertumbuhan kredit, dan memperkuat nilai tukar.

“Pemerintah sepenuhnya telah memahami apa yang perlu dilakukan. Mereka siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka