Presiden Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA-KAMMI) Fahri Hamzah (tengah) saat memberikan keterangan persnya usai penutupan Kongres ke I KA - KAMMI di Jakarta, Minggu (13/11/2016). Dalam jumpa persnya “Keluarga Alumni KAMMI merupakan kelompok non partisipan. Secara kelembagaan, Keluarga Alumni adalah organisasi profesional, independen dan tidak berafiliasi kepada kekauran politik manapun. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Presiden Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI), Fahri Hamzah meminta segenap pihak agar memahami umat Islam Indonesia denga cara yang bijaksana.

Menurut Fahri, ada yang salah dari sikap pemerintah, khusus Presiden Jokowi yang telah menolak bertemu dengan demonstran lalu kemudian pergi ke barak militer dan memamerkan pasukan siap tempur.

Kemudian, Fahri yang juga merupakan Wakil Ketua DPR-RI mengaku banyak mendapatkan telepon dari pejabat, yang isinya seolah-olah pada aksi 4 November silam akan terjadi kericuhan yang besar oleh umat islam. Perasaan seperti itu merupakan cara pandang yang salah terhadap umat islam, ujarnya.

“Ini seolah-olah melihat demostran yang meneriakan takbir, memakai sorban dan jubah, itu diasosiasikan dengan negara -negara gagal yang konflik diluar Indonesia. Sungguh ini pandangan yang tidak bijaksana. Saya minta pemerintah, Intelijen TNI, Polri termasuk BNPT. Jangan menghubung-hubungka umat Indonesia ini dengan yang lain,” kata Fahri saat Konferensi Pers usai terpilih menjadi Presiden KA KAMMI di Jakarta, Minggu (13/11)

Apa lagi, lanjutnya, jika dikembalikan kepada konteks tuntutan demonstran, terlihat jelas berdiri diatas konstitusional yang menginginkan tegaknya hukum di bumi Indonesia serta menjaga seluruh bangsa.

“Presiden kita harapkan punya kepercayaan diri yang kuat, karena dia dipilih secara demokratis. Jadi jangan mau diprovokasi oleh pihak dari luar yang memang menginginkan dan menunggu-nunggu  konflik berpinah terjadi di Indonesia,” pungkasnya.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Arbie Marwan