Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,17 persen secara tahunan (yoy) dapat dianggap lebih solid daripada AS dan Singapura.

Dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada hari Senin, Menko Airlangga memaparkan data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi berbagai negara.

Vietnam mencatat pertumbuhan 4,14 persen, Meksiko 3,66 persen, AS 2,70 persen, Taiwan 1,45 persen, Arab Saudi 1,10 persen, dan Korea Selatan 0,87 persen.

“Dalam kondisi saat ini, ketika negara-negara lain mengalami kontraksi dan inflasi meningkat akibat gejolak perekonomian global yang tidak menentu, pertumbuhan ekonomi Indonesia terlihat lebih stabil,” kata Menko Airlangga.

Menurutnya, inflasi di Indonesia juga tergolong rendah, hanya 3,08 persen, dibandingkan dengan negara seperti Jerman yang masih di 6 persen atau yang mengalami hiperinflasi seperti Turki dengan angka 47 persen.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya kalah dari China dengan pertumbuhan 6,3 persen dan Uzbekistan dengan 5,6 persen.

Dengan pencapaian ini, ia optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dapat berlanjut hingga akhir tahun.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 mencapai 5,17 persen secara tahunan (yoy).

Sedangkan secara kuartalan (qtq) terjadi kenaikan sebesar 3,86 persen jika dibandingkan dengan kuartal I-2023.

Pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut menandai keberhasilan ekonomi Indonesia.

Selain itu, Indonesia juga telah kembali masuk dalam kategori Negara Pendapatan Menengah Atas berdasarkan data Bank Dunia.

“Indonesia kembali mencapai status Negara Pendapatan Menengah Atas menurut data Bank Dunia per akhir Juni 2023, dengan pendapatan per kapita sekitar 4.580 dolar AS. Kami berharap pada akhir tahun 2024, kita bisa mencapai angka 5.500 dolar AS, melebihi negara-negara lain,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Firgi Erliansyah