Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto (tengah) didampingin Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra, Henry C. Widjaja (kanan) mendengarkan penjelasan dari Pemilik PT Elang Jagad, Bambang Budiarto, terkait kesuksesan Industri Kecil Menengah di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (27/2). Dalam menembus supply chain PT Astra Honda Motor pada acara Syukuran IKM Logam Ngingas Menembus Supply Chain PT Astra Honda Motor. AKTUAL/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com – Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengungkapkan pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan Singapura untuk mengembangkan program pendidikan vokasi industri. Penjajakan kerjasama ini bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan kedua negara.

“Saya sudah bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Menteri Perindustrian Singapura. Kami akan mendorong kerja sama vokasi. Dan ini akan menjadi bagian dari peringatan 50 tahun hubungan kedua negara,” katanya di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (25/3).

Menurutnya, kerjasama nantinya dapat diterapkan dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan pola dual system sehingga dapat menghasilkan tenaga kerja terampil yang sesuai kebutuhan sektor industri.

“Dan nanti akan ada leader retreat melanjutkan yang sudah dilakukan di Kendal, di mana akan dilanjutkan dengan Singapura yang menjadi host pada September, membahas hal itu,” ujar Airlangga.

Pendidikan vokasi dengan konsep dual sistem menggunakan pendekatan pendidikan yang menekankan praktek lapangan dan mempelajari teori yang ada. Selain itu, ia juga menambahkan sedang membahas perluasan akses dan kesempatan bagi pelajar Indonesia untuk pemagangan pada perusahaan industri di Singapura.

Pihaknya akan memfasilitasi peningkatan kapasitas bagi penyelenggara pendidikan vokasi melalui workshop, seminar, pelatihan teknis dan magang industri. Berikut pembentukan master trainer bidang vokasi industri, penyesuaian dan penyetaraan standar kualifikasi tenaga kerja industri serta pengembangan fasilitas dan teknologi pembelajaran pendidikan vokasi.

Terkait strategi tersebut, Kemenperin berencana mengadaptasi modul-modul yang digunakan di lembaga pendidikan vokasi Singapura seperti ITE.

“Kami juga sudah sampaikan kepada Menteri Ong bahwa kita ingin belajar dari modul pendidikan di sini yang memberikan pelatihan untuk berbagai jenis keterampilan serta mengirimkan para trainer kami untuk belajar di Singapura,” pungkasnya.

(Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh: