Jakarta, Aktual.com – Provinsi DKI Jakarta sumbang sekitar 20 persen dari inflasi nasional yang ditargetkan di kisaran 5-6 persen.

Diakui Kepala Biro Perekonomian Pemprov DKI Adi Ariantara, sumbangan Jakarta untuk inflasi di tingkat nasional memang cukup besar. Bahkan DKI menjadi barometer untuk Indonesia. Sehingga, kenaikan inflasi di Jakarta juga akan berpengaruh terhadap naiknya inflasi di daerah lain.

Adapun tingkat inflasi di DKI, tutur dia, di bulan Mei lalu 0,34 persen, bulan April 0,17 persen, Maret di 0,19 persen dan Februari di 0,34 persen. Sedangkan di Januari lalu justru DKI Jakarta mengalami deflasi.

“Kasihannya begini, kalau inflasi di Jakarta naik misalnya 20 persen, maka itu bukan hanya berpengaruh terhadap Jakarta saja. Saya selalu menghitungnya Jabodetabek,” ujar Adi kepada Aktual.com, di Jakarta, Senin (23/6) kemarin.

Oleh karena itu, kata dia, Pemprov DKI selalu berupaya mencegah adanya inflasi, salah satunya di sektor pangan. “Makanya harus kita banjiri pasar dengan produk pangan,” kata dia.

Untuk saat ini, sambung dia, dengan harga yang relatif stabil selama bulan puasa, maka diperkirakan akhir tahun nanti bisa tetap stabil. Tapi, kata Adi, itu pun dengan catatan harga yang ditetapkan pemerintah tidak naik.

“Kalau ada harga yang ditetapkan pemerintah naik, maka relatif akan berpengaruh pada inflasi DKI Jakarta,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh: