Australia, Aktual.com – Dorong pembangunan di kawasan tempat tinggal Suku Aborigin yang terpencil, Perdana Menteri Australia Tony Abbott akan ‘blusukan’.

Beda dengan blusukan gaya pemimpin di Indonesia, mulai hari ini, Abbot bakal tinggal selama seminggu di daerah terpencil di utara yang jarang penduduknya itu.

Hal itu sesuai janjinya saat pemilihan umum 2013 lalu, dimana Abbot mengatakan akan menjadi “perdana menteri” urusan Aborigin.

Pada Kamis, ia akan bertolak menuju pulau yang hanya dihuni 2.600 orang di Selat Torres, lepas pantai Australia barat laut kemudian menghabiskan waktu di daratan utama di Cape York, pada akhir pekan.

Pemimpin Australia itu mengatakan berharap sedikit demi sedikit dapat membantu “lebih akrab” dengan masalah suku sebanyak mungkin.

Diakuinya, tinggal hanya dalam waktu seminggu bersama suku Aborigin tidaklah banyak berpengaruh untuk selesaikan 52 persoalan yang dimiliki penduduk asli Australia itu.

“Ini tidaklah banyak,” kata Abbott, di kota Kununurra sebelum menuju Selat Torres.

Kendati demikian, kata dia, setidaknya ada perasaan bahwa orang Aborigin akhirnya mendapat perhatian penuh dari pemerintah, meski baru dimulai seminggu ke depan.

Jumlah orang Aborigin diperkirakan sekitar sejuta ketika Inggris menetap di benua itu pada 1788, namun kini tinggal 470.000 di antara sekitar 23 juta penduduk.

Mereka adalah warga negara yang paling tertinggal dan memiliki angka harapan hidup yang terpendek dibanding warga Australia lainnya, banyak yang dipenjara dan mengalami masalah sosial misalnya menjadi pengangguran.

Pemerintah Abbott pada Juni mengungkapkan rencana ambisius untuk membangun kawasan utara kantung wilayah yang membentang seluas tiga juta kilometer persegi termasuk Great Barrier Reef dengan penduduk lebih dari sejuta jiwa.

Rencana pembangunan hingga 2035 dengan dana sekitar 880 juta dolar AS untuk proyek-proyek prasarana, penataan lahan dan pemutihan.

“Kita semua tahu bahwa daerah terpencil Australia -khususnya kawasan terpencil suku-suku- mempunyai masalah ketenagakerjaan, kesehatan dan pendidikan, keamanan masyarakat, tetapi juga memiliki potensi besar,” Abbott menambahkan.

Di antara masalah yang diangkat pada kunjungan Kamis itu adalah biaya hidup yang tinggi di Selat Torres, hak penangkapan ikan dan pembangunan ekonomi, demikian laporan Radio Australia.

Abbott akan disertai sejumlah menteri dalam perjalanan tersebut, termasuk menteri suku-suku Nigel Scullion, Menteri Kesehatan Sussan Ley dan Menteri Sosial Scott Morrison.

Ia juga akan mengunjungi makam tokoh Aborigin Eddie Mabo yang memenangkan perjuangan selama 10 tahun untuk mendapat pengakuan hak atas tanah adat.

Pemimpin Australia itu tahun lalu menghabiskan waktu satu mingu di kawasan terpencil Arnhem di Northern Territory dan menjalankan pemerintahan dari tempat tersebut sebelum memangkas perjalanannya untuk memberangkatkan pasukan ke Timur Tengah.

Artikel ini ditulis oleh: