Maulana Syekh Dr Yusri Rusydi Sayyid Jabr Al Hasani membacakan risalah karya Abu Fadhl Al Arif Billah Suekh Abdullah bib Shidiq Al Ghumari RA di Zawiyah Arraudhah, Jalan Tebet Barat, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018). Acara yang berlangsung dari 11 hingga 14 Januari ini akan membahas tiga risalah diantaranya Husnu at-Talatthuf fi Bayani Wujubi Suluki at-Tasawwuf, Irsyadu at-Tholibi an-Najibi lla ma fi al-Maulidi an-Nabiwiyyo min al-Akadzibi, An-Nafhatu al-Ilahiyyah fi as-Sholati ala Khoyri al-Bariyyah dan Syarah as-Sholawat al-Yusriyyah wa Asmaul Husna karya Maulana Syekh Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani Hafidzahullah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Dan sesungguhnya pasukan berkudamu telah menangkapku di saat aku dalam perjalanan untuk melaksanakan umrah. Bagaimana menurutmu?”.Rasulullah SAW pun memberikan Tsumaamah kabar gembira & memerintahkannya untuk mengerjakan umrah.

Ketika sampai Makkah, ada seseorang yang mengomentari: “Kamu sudah ditawan?”. Tsumaamah menjawab: “Tidak, tapi aku masuk Islam bersama Muhammad, Rasulullah SAW, dan demi Allah, tidak akan ada sebiji gandumku datang untuk kalian dari al-Yamaamah kecuali dengan idzin Rasulullah SAW”.

Tsumaamah marah & tidak rela diejek, lalu dirinya pun membuat Yamaamah untuk tidak bersedia memasok (ekspor) makanan pokok ke Makkah, sehingga Quraisy mau tidak mau harus meminta idzin dari Sayyiduna Muhammad SAW.

Dengan sifat rahmat baginda, Rasulullah SAW pun memerintahkan Tsumaamah untuk mengirim gandum ke Makkah, menunjukkan bahwa Rasulullah SAW itu peduli & menginginkan kebaikan untuk semua, Beliau SAW tidak menyukai kekerasan.

Dari hadits itu bisa diambil dalil bolehnya non muslim masuk masjid, al-Azhar pun mengambil pendapat itu, sehingga non muslim masuk masjid, dan begitu banyak para wisatawan yang terbuka wacana dan mencari tahu tentang Islam setelah pulang ke negeri mereka.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid