Ilustrasi seseorang sedang bangun tidur

Jakarta, Aktual.com- Mengetahui adab-adab bangun tidur termasuk perkara penting dalam Islam. Bahkan Imam al-Ghazali meletakkan faslun fi adabil istiqadz minan naum, pasal mengenai adab-adab bangun tidur, pada urutan kedua setelah penjelasan mengenai materi ketaatan kepada Allah. Hal ini, menurut al-Imam al-Ghazali, karena kita tidak bisa melaksanakan perintah Allah dengan baik dan sempurna kecuali kita mengatur waktu beribadah sejak dari bangun tidur sampai ke tempat tidur kembali.

Selajutnya Imam al-Ghazali menasehati agar ketika tidur malam hendaknya bangun sebelum terbitnya fajar. Namun secara umum, setidaknya ada tiga adab yang perlu dilakukan sesaat setelah bangun tidur, baik tidur malam maupun siang.

Pertama, membaca doa bangun tidur dan memperbanyak dzikir.

Dianjurkan ketika bangun tidur dan belum beranjak dari tempat tidur untuk membaca doa berikut ini.

اَلْحَمْدُ لِلهِ الذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْه النُشُوْرُ

“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami. Dan kepada-Nya lah tempat kembali”

Kemudian dilanjutkan membaca zikir, bersegera wudhu dan melaksanakan sholat sehingga tidak terus tenggelam dalam rasa malas dan kantuk, khususnya setelah bangun tidur malam. Ketika bangun tidur kemudian dilanjutkan dengan zikir, wudhu dan sholat, maka akan membuat seseorang semangat dan baik raga dan jiwanya. Hal ini sebagaimana hadis riwayat al-Imam al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Nabi SAW bersabda;

يَعقِدُ الشَّيطانُ عَلى قافيَةِ رأسِ أَحدِكُم إذا هوَ نام ثَلاثَ عُقدٍ، يَضرِبُ كلَّ عُقدةٍ مَكانَها: عليكَ ليلٌ طويلٌ فارقُدْ، فإنِ استَيقظَ فذَكَر اللهَ انحلَّت عُقدةٌ، فإن تَوضَّأ انحلَّت عُقدةٌ، فإن صلَّى انحلَّت عُقدُه كلُّها، فأَصبحَ نَشيطًا طيِّبَ النَّفسِ، وإلَّا أَصبحَ خَبيثَ النَّفسِ كَسلانَ

“Setan mengikat tengkuk kepala seseorang di antara kalian ketika sedang tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatannya ia mengatakan: “malammu masih panjang, teruslah tidur”. Maka jika orang tersebut bangun, kemudian ia berzikir kepada Allah, terbukalah satu ikatan. Kemudian jika ia berwudhu terbukalah satu ikatan lagi. Kemudian jika ia sholat maka terbukalah seluruh ikatan. Sehingga ia pun bangun dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya. Namun jika tidak melakukan demikian, maka ia biasanya akan bangun dalam keadaan buruk jiwanya dan malas.”

Kedua, Mencuci tangan dan wajah.

Ketika bangun tidur dianjurkan untuk mencuci wajah dan tangan sebelum memasukkan tangan tersebut ke dalam bejana atau melakukan aktifitas lainnya. Dalam hadis riwayat al-Imam al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah,

dia berkata bahwa Nabi Nabi Saw bersabda:

إذا استيقظ أحدُكم من نومِهِ، فلا يَغْمِسْ يدَه في الإناءِ حتى يغسلَها ثلاثًا . فإنه لا يَدْرِي أين باتت يدُه

“Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka jangan mencelupkan tangannya ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali. Karena ia tidak mengetahui di mana letak tangannya semalam.”

Ketiga, membersihkan mulut dan gigi dengan siwak atau sikat gigi.

Anjuran ini karena ketika tidur bau mulut biasanya berubah, disebabkan uap dari perut yang naik. Dan dalam keadaan ini, dengan bersiwak atau sikat gigi akan menghilangkan bau yang tidak sedap di mulut. Dalam hadis riwayat al-Imam al-Bukhari dan Muslim, Huzdaifah ibn al-Yaman bercerita;

كان النبيُّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم إذا قام مِن الليلِ يَشُوصُ فاه بالسواكِ

“Biasanya Nabi Saw jika bangun di malam hari beliau menggosok-gosok mulutnya dengan siwak.”

Waallahu a’lam

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra