Upah yang diterima fluktuatif, sekitar 1.000 hingga 1.500 ringgit atau senilai Rp3,5 juta per bulan bahkan lebih.

Alhasil pasangan suami istri ini mendaftar haji bersamaan dan diberi rezeki berangkat haji bersama setelah 10 tahun menunggu.

“Inilah berkahnya. Kami pulang 2009 langsung buka setoran haji dan tinggal di kampung dulu selama dua tahun. Karena tetap ingin mengusahakan mencari rezeki, kami kembali lagi jadi TKI tahun 2011. Di sana memang banyak pekerjaan jika memang niatnya untuk kerja,” ungkapnya.

Sebelum dirinya kembali ke Tanah Air, Sama yang juga memboyong beberapa anak dan menantunya ke Malaysia telah bekerja selama enam tahun dan kembali menetap di Gowa mulai dari lima tahun lalu.

“Di Malaysia sangat banyak pekerjaan jika kita mau dan mencari, mungkin inilah berkahnya bahwa semua sudah kehendak Allah, kami harus jauh mencari rezeki untuk bisa ke Tanah Suci,” ucapnya.

Ia berkisah, keberangkatannya sebagai calon jamaah haji sudah sangat diidam-idamkan, sehingga terkadang tidak habis fikir bahwa dirinya juga akan mampu menginjakkan kaki ke Masjid Nabawi hingga Masjidil Haram.

Artikel ini ditulis oleh: