Lalu saya berkata lagi kepadanya: “Wahai tuanku, adapun tentang pengaduanku tentang panasnya mengatur dan memilih, maka saya telah menguburkannya, dan saya sekarang ada didalamnya. Adapun pengaduan anda tentang dinginnya keridhaan (terhadap qodho dan taqdir Allah Swt) dan rasa berpasrah diri, ada apakah gerangan?.
Dia pun menjawab: “Saya khawatir, rasa manisnya (dinginnya keridhaan terhadap qodho dan taqdir Allah Swt dan rasa berpasrah diri) menyibukkan diriku dari Allah Swt”.
Saya pun berkata kepadanya: “Wahai tuanku, saya kemaren mendengar anda berdo’a: “Ya Allah Swt, sebagian kaum memohon kepada Engkau agar Engkau tundukkan makhlukMu kepada mereka, maka Engkau pun tundukkan makhlukMu untuknya, dan kemudian mereka pun ridha dengan hal ini.
Wahai Allah Swt, saya memohon kepada Engkau agar semua makhluk berpaling dariku, sehingga saya tidak memiliki tempat kembali kecuali hanya kepadaMu”.
Maka syekh pun tersenyum dan berkata kepadaku: “Wahai anakku, akan lebih baik jika kamu berdoa ” ya Allah Swt semoga Engkau selalu ada untukku”, dari pada kamu berdoa: “tundukkanlah mereka untukku”, bagaimanakah pendapatmu, apabila Allah Swt ada untukmu, apakah ada sesuatu yang hilang darimu? Wallahu A’lam.
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid