Tangkapan Layar Seminar Nasional Institut STIAMU bertajuk Profetik dan Agile Leadership dalam Perspektif Good Govenance di Era 4.0 pada Sabtu (20/2).
Tangkapan Layar Seminar Nasional Institut STIAMU bertajuk Profetik dan Agile Leadership dalam Perspektif Good Govenance di Era 4.0 pada Sabtu (20/2).

Jakarta, Aktual.com – Program Pascasarjana Institut STIAMI menggelar seminar nasional dengan tema ‘Profetik dan Agile Leadership dalam Perspektif Good Govenance di Era 4.0’ pada Sabtu (20/2) pagi kemarin. Dalam seminar yang dilakukan secara daring ini, turut hadir sebagai Keynote Speech yakni Wakil Ketua MPR-RI, Jazilul Fawaid.

Pada kesempatan tersebut, Jazilul mengatakan kepemimpinan adalah tugas yang diberikan Tuhan kepada manusia. Artinya, kepemimpinan itu sifatnya adalah amanah dan kunci dari kepemimpinan itu ialah administrasi dan manejemen.

Menurutnya kepemimpinan itu bisa bermakna positif jika diberikan semangat profetik dalam kepemimpinan dan akan bermakna sangat praktis jika di situ ada agile leadership.

“Saya setuju dengan panitia, agar Indonesia sukses memasuki era revolusi industri 4.0 yang dikenal sangat kompleks padat informasi, padat persaingan antara organisasi dan bangsa secara global, seluruh khasanah kearifan kepemimpinan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia baik bersumber dari kepemimpinan lokal wisdom, agama-agama, kepemimpinan adat, kepemimpinan Pancasila harus digunakan,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Pascasarjana Institut STIAMI, Taufan Maulamin mengatakan ada beberapa alasan mengapa dirinya mengambil tema ini. Menurutnya, dorongan masyarakat untuk berubah sekitar 60-70% karena ditentukan oleh pemimpin.

Maka dari itu, pemimpin-pemimpin besar memilik pengaruh yang cukup andil dalam mengeksplorasi kualitas anggotanya.

“Sehingga agak tepat sekarang kita membahas Profetik dan Agile Leadership. Jadi kepemimpinan tidak hanya meraih tujuan tetapi [harus] berlandaskan ketauhidan, keimanan, dan ketuhanan,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: A. Hilmi