Bandung, Aktual.Com – Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lebih gencar melakukan sosialisasi mengenai investasi yang benar, guna menangkal maraknya modus investasi bodong. Hingga kini DPRD Jabar kerap menerima keluhan masyarakat korban penipuan melalui modus investasi tersebut.

“Seperti kasus perusahaan investasi di Cirebon dengan taksiran kerugian mencapai triliunan Rupiah dan korban 15 ribu lebih nasabah. Ini harus jadi perhatian serius semua pihak,” tegas Ineu, di Bandung, Rabu (18/1/2017).

Menurutnya permintaan ini sudah disampaikan langsung pada laporan tahunan OJK dalam mendorong industri keuangan. Politikus PDIP ini mengaku prihatin karena korban investasi palsu itu rata-rata masyarakat bawah di pedesaan.

“Untuk itu satuan tugas investasi harus berusaha keras mendeteksi dan menevaluasi keberadaan perusahaan-perusahaan yang memiliki produk investasi agar masyarakat tidak terjebak,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan OJK Jabar Sarwono mengakui kasus ini cukup banyak. Namun pihaknya sangat mengandalkan laporan masyarakat untuk selanjutnya dilakukan penindakan.

Dia menyebut, kasus serupa dengan terjadi pula di Depok dengan nilai kerugian mencapai triliunan rupian. Diapun mengimbau masyarakat jangan mudah tergiur dengan janji keuntungan yang tidak masuk akal.

“Penawaran ini sering disamarkan sebagai penjualan langsung atau peluang bis‎nis dengan skema atraktif,” katanya.

Saat ini, lanjut dia, OJK telah menangani dan memproses 80 perusahaan yang disinyalir menawarkan investasi bodong di seluruh Indonesia. Masyarakat harus paham betul dan berani menanyakan secara detail perusahaan investasi yang memberikan penawaran.

Pewarta : Muhammad Jatnika

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs