Jakarta, Aktual.com — Biro travel penyelenggara Haji dan Umrah diminta agar terus membenahi diri baik secara manajemen maupun pelayanannya kepada jemaah karena Indonesia saat ini sudah masuk era Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Di samping itu, melalui Paket Kebijakan Ekonomi X yang diumumkan oleh Menko Perekonomian di bulan Februari lalu, pemerintah membuka usaha biro perjalanan wisata termasuk perjalanan Haji dan Umrah bagi investor asing dengan kepemilikan saham hingga 67 persen.

“Ini adalah proses pembelajaran dari travel-travel dalam negeri sebagai usaha anak bangsa. Manajemen mereka sekarang tidak bisa lagi hanya dikelola secara konvensional. Mereka lahir harus benar-benar sudah siap bersaing, atau kalau tidak ya jadi penonton,” ujar Kasubag Informasi Haji dan Umrah Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Affan Rangkuti, kepada wartawan, Jumat (22/04).

Affan kembali mengimbau kepada pengelola usaha terkait perjalanan Haji dan Umrah untuk lebih dewasa dalam berpikir serta bertindak. Layani jemaah sebaik mungkin dan hindari praktik-praktik penipuan yang merugikan calon jemaah Haji dan Umrah.

“Kita sekarang sedang membangun kondisi persaingan, bukan membangun kondisi pemanfaatan,” ujar ia.

Berdasarkan informasi, menurut Affan, travel perjalanan wisata sudah mau masuk ke Indonesia dengan membuka kantor cabang di Bandung dan Bekasi. Travel tersebut juga dikabarkan akan menawarkan paket Umrah dengan harga yang cukup murah yakni berkisar Rp14 juta.

Artikel ini ditulis oleh: