Secara terpisah, Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Persatuan Nasional era Presiden Abdurrahman Wahid, Sarwono Kusumaatmadja mengatakan sampah yang dibuang harus dibikin berguna, sehingga tidak lagi menjadi kendala pencemaran di sungai dan perairan lainnya.
“Ini yang harus dikerjakan berasama-sama oleh yang punya kepentingan terhadap sungai dari perairan,” katanya.
Menurut Sarwono, masih banyak hal yang harus dikerjakan pemerintah Indonesia untuk mencegah sampah plastik masuk ke perairan.
Ia mengatakan upaya tersebut harus diselesaikan dari hulu, mengurangi volume sampai yang masuk ke perairan, memanfaatkan kembali sebagian dan yang tidak bisa dimanfaatkan harus dicari cara untuk bisa dikonversi sebagai energi.
“Misalnya, salah satu contoh pembangkit energi yang bahan bakunya dari sampah itu sudah ada tapi kecil-kecil tidak cukup,” kata Sarwono saat ditemui di Bogor, Minggu (23/6).
Sawono menambahkan, Indonesia kalah jauh dari Singapura. Negara tetangga tersebut bisa tidak ada sampah karena semua sampah dimanfaatkan menjadi teknologi.
“Jadi ada rumusnya, tinggal dikerjakan secara lebih masif,” kata Sarwono yang aktif di kegiatan lingkungan.
Artikel ini ditulis oleh: