Teheran, Aktual.com – Seorang pria bernama Pedram Madani yang dituduh sebagai mata-mata Israel dieksekusi di Iran. Selain sebagai mata-mata, ia juga dituduh memperoleh kekayaan dengan cara ilegal.
Dilansir dari The Jerusalem Post, Madani awalnya ditangkap pada tahun 2020, Madani dikatakan telah berusaha menyampaikan informasi rahasia kepada Israel tentang lokasi-lokasi penting dan vital di Iran. Demikian laporan kantor berita peradilan Mizan di Iran.
Selain itu, sumber berita Iran menggambarkan orang tersebut sebagai ”mata-mata senior dan pendukung lapangan beberapa operasi” oleh badan intelijen Israel. Madani dituduh menyampaikan informasi rahasia kepada pihak asing dan melakukan pertemuan dengan agen-agen Mossad di luar negeri, termasuk di Brussels.
Ia juga dilaporkan pernah melakukan perjalanan ke wilayah yang disebut Iran sebagai ”wilayah pendudukan’, merujuk pada Israel. Selain tuduhan spionase, Madani juga dihukum karena menerima uang dalam bentuk euro dan bitcoin dari pihak Israel, yang oleh pengadilan dianggap sebagai perolehan kekayaan secara tidak sah.
Sebuah sumber lain menyebutkan, Pedram Madani adalah agen senior Mossad yang ditangkap pada tahun 2020 lalu. Rincian utama kasusnya, setelah menerima pelatihan Mossad, ia berusaha merekrut individu dan mengumpulkan informasi rahasia, lalu mengirimkannya secara aman kepada pengurusnya di Mossad.
Atas berbagai dakwaan tersebut, Madani dijerat dengan pasal-pasal berat, termasuk ”memerangi Tuhan” dan ”menyebarkan kerusakan di muka bumi”, yang merupakan dua dakwaan yang dapat dijatuhi hukuman mati di Iran. Madani sendiri akhirnya dieksekusi dengan cara digantung sampai mati pada Rabu (28/5) setelah proses hukum dinyatakan tuntas, dan putusan akhir dijatuhkan oleh Mahkamah Agung Iran.
Menurut dokumen kasus, Madani berusaha menyampaikan lokasi infrastruktur rahasia dan rincian fasilitas sensitif kepada perwira Mossadnya. Ia juga mengadakan beberapa pertemuan dengan pengurusnya di berbagai negara, termasuk pertemuan langsung di kedutaan rezim Zionis di Brussels. Madani juga melakukan perjalanan ke wilayah pendudukan (Israel) selama kegiatan spionasenya.
Setelah Dinas Iintelijen Iran mengidentifikasi dan menetralisir jaringan mata-matanya sebelum menangkapnya. Madani kemudian menjalani persidangan pidana penuh, ia dihukum karena spionase untuk Mossad dan dijatuhi hukuman mati.
Kasus Madani bukan yang pertama. Sebelumnya pada akhir April lalu, Iran juga mengeksekusi Mohsen Langarneshin atas tuduhan membantu Mossad dalam pembunuhan Kolonel Hassan Sayyad Khodaei dari Garda Revolusi Iran pada 2022.
Mohsen Langarneshin disebut menyediakan dukungan teknis dan melakukan kontak langsung dengan agen-agen Israel di luar negeri. Iran memang telah lama menuduh Israel melakukan berbagai operasi rahasia di dalam wilayahnya, termasuk serangan terhadap fasilitas nuklir dan pembunuhan ilmuwan. Ketegangan antara kedua negara terus meningkat, bahkan sempat memanas menjadi saling serang terbuka di tengah konflik berkepanjangan di Gaza.
(Indra Bonaparte)