Tel Aviv, Aktual.com – Pernyataan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mulai dibuktikan. Mulai Jumat malam (13/6) hingga Sabtu dini hari (14/6) Iran meluncurkan empat gelombang serangan rudal terdiri dari ratusan rudal ke beberapa kota di Israel, termasuk Kota Tel Aviv. Di saat yang sama, pada Israel juga kembali menyerang beberapa lokasi di Iran. Kedua belah pihak memperingatkan bahwa akan lebih banyak serangan akan datang.
Dilansir dari The Media Line, setidaknya tiga warga Israel tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan ratusan rudal Iran ke Israel. Serangan tersebut adalah balasan terhadap serangan Israel ke Iran yang menargetkan berbagai fasilitas nuklir di Iran, termasuk membunuh beberapa jenderal terkemuka Iran, serta beberapa ahli fisika nuklir.
Iran awalnya mengawalinya dengan meluncurkan puluhan drone atau pesawat nirawak ke Israel. Namun militer Israel berhasil mencegat semua drone tersebut. Militer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengendalikan situasi.
Namun, jelas bahwa respons Iran tidak akan terbatas pada operasi kecil seperti itu. Pada Jumat malam (13/6), warga Israel di seluruh negeri bergegas ke tempat perlindungan saat sirine berbunyi memperingatkan adanya rudal yang datang. Rudal balistik dari rentetan serangan itu menghantam pinggiran Kota Tel Aviv, Ramat Gan, di mana seorang wanita dinyatakan tewas di tempat kejadian.
Beberapa jam kemudian, serangan rudal lainnya menghantam Kota Rishon LeZion di Israel bagian tengah. Setidaknya dua orang tewas dalam serangan itu, bersama dengan beberapa orang lainnya yang mengalami luka serius. Empat rumah hancur, menurut Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel.
”Kami dikirim ke lokasi kerusakan parah akibat roket yang menghantam sebuah gedung. Para korban dievakuasi ke tempat kami, termasuk seorang wanita berusia sekitar 70 tahun yang dalam kondisi kritis setelah terjebak di bawah reruntuhan. Kami memberinya perawatan medis dan mengevakuasinya ke rumah sakit sambil melakukan resusitasi,” kata Harel Sasson, wakil direktur Magen David Adom untuk Israel bagian tengah, dalam sebuah pernyataan.
”Kami juga merawat seorang pria yang terluka parah dengan luka serpihan di wajah, dan seorang wanita lain dalam kondisi sedang, juga terluka oleh serpihan.” Hingga Sabtu pagi, pasukan SAR Israel masih membersihkan puing-puing. Salah satu korban selamat yang ditemukan di antara puing-puing adalah bayi berusia tiga bulan.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengklaim telah melancarkan serangan terhadap puluhan target Israel sepanjang malam. Melalui unggahan di media sosial pada Jumat malam, pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, memperingatkan bahwa pasukan Iran akan ”memberikan pukulan berat kepada musuh Zionis yang jahat ini.”
Peringatan tersebut menyusul serangan Israel terhadap Iran yang telah menewaskan sejumlah anggota penting pimpinan Iran dan merusak sejumlah lokasi militer dan nuklir. Kerusakan parah telah dilaporkan terjadi di dekat istana Ali Khamenei dan di sekitar Bandara Internasional Mehrabad. Militer Israel juga mengatakan telah menghancurkan pangkalan angkatan udara Iran di Hamadan dan Tabriz, dan kelompok pengawas PBB untuk energi nuklir mengatakan bahwa pabrik pengayaan uranium di Natanz telah hancur.
Komandan Garda Revolusi Mayjen Hossein Salami tewas, demikian pula kepala staf militer Mohammad Bagheri. Dua ilmuwan nuklir papan atas juga tewas. Media pemerintah Iran melaporkan bahwa lebih dari 70 orang tewas dalam serangan Israel, banyak di antaranya diyakini warga sipil. Sedangkan Duta Besar Iran untuk PBB mengatakan 78 orang tewas dan lebih dari 320 orang terluka akibat serangan Israel ke Iran.

Iran yang bersumpah akan memberi hukuman berat kepada Israel, hal yang sama juga dinyatakan Israel yang bersumpah untuk melanjutkan serangannya terhadap Iran, terutama mengingat tewasnya warga sipil Israel akibat serangan balasan Iran. ”Iran akan membayar harga yang sangat mahal atas penembakan di wilayah sipil,” Channel 12 News Israel melaporkan pernyataan dari sumber politik Israel yang tidak disebutkan namanya.
Iran juga tampaknya bersiap untuk pertempuran yang lebih lama. Kantor berita Iran, Fars, melaporkan seorang pejabat senior militer Iran mengatakan bahwa serangan tadi malam tidak akan menjadi akhir dari konflik. ”Serangan Iran akan terus berlanjut, dan tindakan ini akan sangat menyakitkan dan disesalkan bagi para agresor,” kata pejabat itu.
Berbicara dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada hari Jumat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa operasi itu diperlukan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. ”Jika kami tidak menyerang, maka 100 persen kami akan mati,” katanya, menggambarkan situasi tersebut sebagai sesuatu yang sangat mendesak sehingga ia siap bertindak tanpa dukungan AS.
Sementara itu, berbicara segera setelah peluncuran operasi tersebut, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan : ”Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di wilayah tersebut. Israel memberi tahu kami bahwa mereka yakin tindakan ini diperlukan untuk membela diri.”
(Indra Bonaparte)