Kendari, Aktual.com — Ketua DPP Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKI) Kendari, Sulawesi Tenggara, Moh. Abdi Suhufan mengatakan, salah satu keunggulan Indonesia adalah perairannya karena dilewati 40 persen perdagangan dunia.

“Bayangkan saja kalau kita menutup laut, kita jelas akan membuat kerugian yang besar,” katanya dalam kuliah umum di kampus Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), Kamis (21/4).

Pada kesempatan itu ia menyayangkan bahwa sumber daya kelautan dan perikanan negara kita melimpah, sayangnya belum terkelola dengan baik. Dengan potensi terbesar di dunia tetapi dalam mengambil solusi dikalahkan negara lain yang secara geografis tidak seluas Indonesia.

Hampir semua elemen penunjang pengelolaan sumberdaya kelautan Indonesia masih perlu dibenahi. Kapasitas sumber daya manusia, dukungan anggaran, ketersediaan sarana, fasilitas maupun infrastruktur, peralatan dan perlengkapan, serta jaringan “Industri jasa maritim yang meliputi industri kapal, pariwisata dan obat-obatan di bidang farmasi banyak yang berasal dari biota-biota laut,” tambahnya.

Namun, dengan sumber daya yang strategis itu sebagian besar dimanfaatkan pihak luar. Hal ini juga dapat dilihat pengelolaan minyak dan gas bumi , ada blok Natuna, Mahakam dan Masela.

“Blok Masela diperkirakan adalah tambang gas terbesar di dunia oleh karenanya dikatakan sebagai blok abadi,” katanya.

Kuliah umum yang berlangsung di gedung Islamic Center UMK itu sangat menarik minat yang hadir. Kegiatan tersebut dihadiri kalangan pejabat rektorat, fakultas dan mahasiswa UMK.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan