Jakarta, Aktual.com – Sebanyak 20 ribu pekerja konstruksi asal Tiongkok, akan didatangkan untuk membangun apartemen baru di Israel, kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Dikutip dari Middle East Monitor, Senin (21/9), keinginan Netanyahu untuk mendatangkan pekerja asal Negeri Tirai Bambu itu, karena untuk memangkas biaya rumah tinggal.

Rencana Netanyahu ini langsung diamini oleh Kementerian Keuangan dan kabinet Israel. Tapi, Jaksa Agung IsraelYehuda Weinstein, menolak rencana tersebut, karena menurutnya negara Zionis itu tidak memiliki perjanjian itu dengan Tiongkok.

Tanpa perjanjian para pekerja imigran bisa membayar perantara hingga ratusan dolar untuk mendapat izin. Kementerian Keuangan pun memastikan pekerja Tiongkok tidak akan menghadapi persoalan itu.

Sektor konstruksi Israel melibatkan 216 ribu pekerja, termasuk 37 ribu Palestina, 6.000 warga asing, dan sekitar 3.700 dari Tiongkok. Kementerian Keuangan mengatakan, minimnya kemampuan pekerja konstruksi, serta status izin pekerja Palestina yang sewaktu-waktu bisa dicabut membuat sektor ini kekurangan orang.

Artikel ini ditulis oleh: