Bencana alam yang terjadi belakangan memang membuat masyarakat bertanya-tanya. Sebenarnya apa yang tengah terjadi di dunia ini. Ada yang menerka-nerka, ada pula yang menyebut ini merupakan tanda bahwa usia dunia ini sudah memasuki tahapan akhir yakni akhir zaman. Benarkan yang terjadi demikian? Itu semua dikembalikan kepada sang pencipta yakni Allah SWT.
Dari tahun 2006, Gunung Merapi tidak ada henti-hentinya “meraung”, seolah memberi tanda bahwa dirinya sudah tak sanggup “menanggung beban”. Itu terlihat, ketika Gunung yang memiliki ketinggian puncak 2.930 mdpl mulai memperlihatkan tanda-tanda bahwa Merapi akan meletus.
Tanda-tanda itu pun menjadi nyata, ketika pada tanggal 15 Mei 2006 Merapi meletus, pasca gempa 5,6 skala richter yang melanda Yogyakarta, Jawa Tengah ketika itu. Belum usai derita itu, 2010 Merapi kembali membuat manusia “terkikis” karena rasa takut. Berdasarkan data, yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana per 18 November 2010, jumlah korban meninggal sebanyak 275.
Data terakhir, gunung ini kembali erupsi pada tahun 2018. Aktivitas vulkanik kembali ditunjukan gunung ini pada Jumat, 11 Mei 2018, pukul 07.30 WIB. Meski berstatus normal, Gunung Merapi mengeluarkan suara gemuruh disertai asap membumbung tinggi.
Letusan yang memunculkan asap setinggi hingga 5.500 meter ke udara tersebut diketahui merupakan letusan freatik. Aktifitas Merapi terus meningkat hingga pada tanggal 21 Mei 2018, pukul 23.00 WIB.