Ahok menjadi saksi dalam sidang tersebut terkait kasus korupsi proyek pengadaan 25 UPS untuk 25 sekolah SMA/SMKN pada Sudin Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Barat pada APBD Perubahan Tahun 2014.

Jakarta, Aktual.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memang memperoleh Tingkat Popularitas dan Tingkat Elektabilitas tertinggi. Akan tetapi, posisi Ahok belum aman. Terutama jika calon kuat lain sudah mendeklarasikan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

“Selain faktor usia, Ahok belum ‎aman karena tingkat elektabilitas dirinya akan turun bila calon kuat lainnya mendeklarasikan diri secara resmi menjadi Gubernur,” jelas juru bicara Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio, Senin (22/2).

Survei KedaiKOPI dilaksanakan selama lima hari, 11 hingga 15 Pebruari 2016 dengan mengambil 400 responden yang tersebar secara proporsional di ‎40 kelurahan di 5 Kota DKI Jakarta.

Tingkat Popularitas Cagub Jakarta, disampaikan Hendri berturut-turut ditempati Basuki Tjahaja Purnama, Desi Ratnasari, Abraham Lunggana, Ridwan Kamil, ‎Hidayat Nur Wahid, Yusril Ihza Mahendra, Tri Rismaharini dan Adhyaksa Dault.

Selanjutnya ditempati Djarot Saiful Hidayat, Bambang Widjojanto, Nachrowi Ramli, Nur Mahmudi Ismail, Sandiaga Uno, Saefullah, Muhammad Idrus, Yoyok Riyo Sudibyo dan Marco Kusumawijaya.

Adapun Tingkat Elektabilitas Cagub Jakarta, berturut-turut Basuki Tjahaja Purnama, Ridwan Kamil, Hidayat Nur Wahid, Tri Rismaharini, Yusril Ihza Mahendra, Adhyaksa Dault, Desi Ratnasari, Abraham Lunggana dan Nachrowi Ramli.

Selanjutnya Bambang Widjojanto, Muhammad Idrus, Nur Mahmudi Ismail, Sandiaga Uno, Djarot Saiful Hidayat, Yoyok Riyo Sudibyo, Saefullah dan terakhir Marco Kusumawijaya.

Ditambahkan, salah satu elemen/gerakan pendukung Ahok yang telah ‘bekerja’ dalam setahun terakhir hanya mampu mengatrol sebesar 29 persen. Sementara gerakan bakal calon lain yang baru bekerja dalam dua bulan terakhir berhasil merangsek tingkat pengenalan dan kesukaan publik.

“Gerakan ‘Teman Ahok’ tidak efektif mendapatkan pengenalan dan kesukaan yang tinggi oleh publik Jakarta. Sudah lebih dari 1 tahun hanya mendapatkan tingkat pengenalan dan kesukaan 29 persen, sementara ‘Jakarta Keren’ yang digagas Muhammad Idrus kendati baru 2 bulan mampu meraih 18,8 persen dan ‘Jakarta Setara’nya Sandiaga Uno meraih 9 persen,” ungkap Hendri.

Artikel ini ditulis oleh: