Ilustrasi Medsos

Jakarta, Aktual.com – Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menilai sudah saatnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) memanfaatkan media sosial untuk menjangkau pemilih muda menjelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

“Indonesia adalah negara keempat pengguna Facebook teraktif di dunia. Ada 111 juta pengguna Facebook,” kata Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini di Jakarta, Selasa (2/1).

Selain itu, data yang didapatkan Perludem juga menyatakan terdapat 50 juta pengguna Twitter dan 45 juta pemakai Instagram di Indonesia.

“Ini sebagian besar pemilih muda mengecek media sosialnya intensif dan bisa sampai setiap hari. KPU tidak boleh tertinggal dengan fenomena yang terjadi pada pemilih,” ujar Titi.

Menurut dia, fenomena sosial media yang memiliki karakter dinamis, aktif, dan mencakup global itu harus ditangkap oleh KPU secara inovatif, jernih, dan juga cepat.

“Menjadi penyelenggara pemilu di Indonesia itu sangat luar biasa kompleksitasnya, dilihat dari luasnya wilayah dan jumlah peserta pemilu. Dalam konteks ini sosmed seharusnya menjadi jembatan untuk menjangkau Indonesia secara lebih mudah, juga sebagai peluang untuk menjangkau pemilih muda,” tutur Titi.

Ia juga menjelaskan pemanfaatan media sosial oleh KPU turut berguna sebagai instrumen sosialisasi pemilu, diseminasi pemilu, ‘voter information’, dan ‘voter education’ dengan biaya yang murah.

“Kalau KPU bisa menggunakan ini secara positif dan mampu berkejaran dengan fenomena yang ada di pemilih, maka sosmed akan menjadi instrumen penguat kerja KPU pada pemilu mendatang,” ungkap Titi.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara