Kika ; Pakar Ekonomi Dr. Fuad Bawazier, Ketua Prodi Ketahanan Nasional UI Dr. Tb. Ronny R. Nitibaskara, Tokoh Rohaniawan/Budayawan Prof .Dr.Frans Magniz Suseno, Aktivis Pergerakan Rakyat Jumhur Hidayat, Ketua Bidang Organisasi HIPMI Dr.Angga Wirya, dalam diskusi Bedah buku di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Selasa (15/9/2015). Diskusi buku yang berjudul "Bersatu, Lawan, Menang; Jalan Pembebasan Indonesia" karya Angelius Wake Kako (Pascasarjana UI/Poros Salemba).

Jakarta, Aktual.com — Arah dan sejarah perjalanan bangsa Indonesia tidak bisa dilepaspisahkan dengan cita-cita luhur para pendiri bangsa atau the founding father yang telah memperjuangkan bangsa ini menuju gerbang kemerdekaan. Pemikiran dan cita-cita para pendiri bangsa masih sangat relevan untuk konteks kekinian bangsa.

Demikian dikatakan Angelo Wake Kako dalam bedah buku karyanya ‘Bersatu, Menang : Jalan Pembebasan Indonesia’ di Aula Gedung IASTH Pascasarjana Universitas Indonesia, Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (15/9).

Menurutnya, berbagai dampak terhadap gejolak dan problem sosial yang tak kunjung tuntas menjadi alasan membangkitkan kembali ruang kesadaran seluruh elemen bangsa. Yakni akan pentingnya memahami historisitas Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki cita-cita ideal sebagaimana digariskan Pancasila dan UUD 45.

“Buku ini sedikit bernada seruan progresif, solutif. Menanggapi berbagai persoalan sebagai sentilan otokritik sekaligus spirit baru perubahan menuju Indonesia sesuai cita-cita pendiri bangsa ini,” kata Angelo.

Pada dasarnya, lanjut dia, setiap orang dipanggil rasa ke-Indonesian-nya dengan cara berbeda ditengah kegelisahan dan keprihatinan bangsa. Sebab mereka mengalami langsung setiap rezim yang berbeda kepemimpinannya.

Salah satu hal yang memanggil itu adalah adanya cengkeraman ‘investasi kepentingan’. Yang mana investasi kepentingan ini pada gilirannya memunculkan kesenjangan sosial.

“Tidak bisa tidak, ditengah realita keterpurukan dan kesenjangan sosial yang begitu massif, pilihan ekstensial untuk mengembalikan jatidiri dan arah bangsa merupakan jalan panjang pembebasan yang sudah semestinya menjadi spirit bersama,” demikian Angelo.

Bedah buku ‘Bersatu, Menang : Jalan Pembebasan Indonesia’ menghadirkan beberapa pembedah. Diantaranya Ketua Prodi PKN UI Ronny Nitibaskara, Jumhur Hidayat, budayawan Frans Magnis Suseno, ekonom Fuad Bawazier dan BPP HIPMI.

Artikel ini ditulis oleh: