Surabaya, 04/8 (ANTARA) – Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam sektor pariwisata pada tahun 2022.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan bahwa peredaran uang dari sektor pariwisata di provinsi tersebut mencapai angka luar biasa, yaitu mencapai Rp487 triliun.

Menurut Khofifah, Jatim berhasil meraih posisi sebagai provinsi tujuan utama wisatawan di Indonesia pada tahun 2022.

Jumlah perjalanan tertinggi se-Indonesia tercatat di Jatim, mencapai sekitar 27,29 persen dari total perjalanan wisatawan Nusantara.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada bulan Juli 2023 menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2022, Jatim berhasil menarik sebanyak 200,55 juta orang wisatawan Nusantara.

Angka ini mencakup 75,49 persen dari total perjalanan wisatawan domestik di seluruh Indonesia.

Prestasi Jatim tersebut menempatkannya di posisi yang lebih unggul dibandingkan provinsi lain seperti Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng) yang juga menjadi tujuan favorit para wisatawan Nusantara.

Jumlah perjalanan wisatawan Nusantara di Jatim jauh melampaui Jabar dan Jateng, dengan Jabar tercatat sebanyak 123,53 juta perjalanan atau 16,81 persen, dan Jateng dengan 110,35 juta perjalanan atau 15,02 persen.

Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa struktur perjalanan wisatawan domestik mengalami perubahan signifikan pada tahun 2022, dibandingkan kondisi sebelum pandemi.

Pada tahun 2019, Jabar menjadi provinsi tujuan utama perjalanan wisatawan Nusantara, diikuti oleh Jateng dan Jatim.

Namun, pada tahun 2022, Jatim berhasil menyalip posisi Jabar dan Jateng, menjadi destinasi utama perjalanan wisatawan Nusantara.

Kota Surabaya, Kabupaten Malang, dan Sidoarjo menjadi beberapa daerah yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan Nusantara di Jatim.

Rata-rata pengeluaran wisatawan Nusantara pada tahun 2022 mencapai Rp2,43 juta per perjalanan, mengalami peningkatan sebesar 1,09 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Mayoritas pengeluaran wisatawan digunakan untuk keperluan akomodasi, mencapai Rp614,12 ribu atau 25,31 persen.

Sementara alokasi pengeluaran terbesar kedua adalah untuk keperluan transportasi, mencapai Rp508,82 ribu atau 20,97 persen, dan alokasi ketiga untuk keperluan makanan/minuman, mencapai Rp431,03 ribu atau 17,76 persen.

Gubernur Khofifah optimistis bahwa capaian kunjungan wisatawan Nusantara di Jatim akan terus meningkat pada tahun 2023.

Upaya promosi yang gencar melalui media massa dan media sosial telah dilakukan untuk mempromosikan berbagai event pariwisata yang akan digelar di Jatim pada tahun 2023.

Total ada 250 festival, delapan di antaranya masuk dalam kategori Karisma Event Nusantara (KEN) yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Delapan agenda pariwisata Jatim yang masuk dalam KEN antara lain Jember Fashion Carnival, Festival Reog Ponorogo, Festival Gandrung Sewu Banyuwangi, East Java Fashion Harmony, Festival Rujak Uleg Surabaya, Banyuwangi Ethno Carnival, Batu Street Food, dan Festival Musik Tradisional Rontek Pacitan.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Firgi Erliansyah