Jakarta, Aktual.com – Polda Metro Jaya memastikan soal beredarnya isu kedatangan ratusan WNA yang disebut-sebut tentara asal China (Tiongkok) ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (28/10) lalu, adalah tidak benar.

“(Informasi) itu ‘hoax’,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (31/10).

Menurut dia, tak lama mengetahui kabar itu polisi langsung mendatangi Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, untuk memastikan kebenaran informasi yang tersebar melalui layanan pesan berantai.

Namun kata Awi, setelah dilakukan pengecekan polisi tidak menemukan adanya tentara China yang dimaksud.
“Kapolres Bandara langsung mengecek informasi itu, dan tidak ada,” sambungnya.

Awi menjelaskan, ketika itu petugas hanya menemukan adanya WNA asal China yang hendak bekerja di sebuah perusahaan tambang di Kendari, Sulawesi Tenggara.

“Katanya kemarin di bandara ada banyak tentara China, ternyata itu pekerja untuk di Kendari, pekerja resmi di sana, pekerja tambang,” terang Awi menambahkan.

Sebelumnya, beredar kabar adanya kedatangan ratusan tentara asal China ke Indonesia. Mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (28/10) malam. Berikut isin pesan berantai yang telah tersebar menggunakan surat elektronik :

Diketahui, jumat tgl 28 oktober 2016 Pkl 20.15 WIB bertempat di kedatangan Terminal.2. D Gate ‘3’ Bandara Internasional Soekarno Hatta telah lending pesawat Cathay Pasifik no penerbangan CX 719 dari Hongkong membawa sebanyak 500 orang dari Cina hal hal yang dapat di laporkan sebagai berikut:

1).Pada pukul 20.15 WiB pesawat Cathay Pasifik CX 719 lending di Gate 3 Terminal.2D Bandara Internasional Soekarno Hatta.

2).Pada pukul 21.30 WIB rombongan meninggalkan Bandara menggunakan Bus Lion Airlines dengan plat form nomor B 7026 PJA menuju hotel POP dan rencan besok pagi akan ditempatkan di jakarta di perusahaan perusahaan milik China.

3). Penampilan para WNA china tersebut mayoritas bertubuh tegap dan berambut cepak dan didapatkan info mereka pura jadi pekerja bekerja untuk proyek pembangunan pembangkit listrik.[Fadlan Syam Butho]

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid