Banten, Aktual.com – Permintaan hewan kurban di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dua pekan menjelang Idul Adha 2022 tampak sepi dibandingkan tahun lalu.

Berdasarkan pantauan di sejumlah lokasi penjualan hewan kurban di Lebak pada Ahad (26/6), menunjukkan sejumlah pedagang yang mangkal di Jalan Siliwangi, Cipanas Raya, Leuwidamar, Bypass, Mandala dan Rancagawe mengeluhkan sepinya pembeli.

Para pedagang ternak kurban di tepi jalan tersebut mendatangkan hewan kurban domba dari Garut dan Cianjur, Jawa Barat.

“Kita hari ini paling banter terjual 3 ekor, padahal tahun lalu bisa mencapai 10 ekor/ hari, ” kata H Ana (55) seorang pedagang hewan ternak domba di Jalan Siliwangi Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

Menurutnya, permintaan hewan ternak domba yang masih sepi itu karena ekonomi masyarakat belum kembali pulih sebagai dampak pandemi COVID-19.

Saat ini, masyarakat kebanyakan masih memfokuskan untuk kebutuhan pangan, terlebih harga berbagai komoditas kebutuhan pokok terjadi lonjakan.

Karena itu, kemungkinan jumlah orang yang melakukan melakukan ibadah kurban sedikit turun akibat belum pulihnya kondisi ekonomi tersebut.

“Kami bingung hingga saat ini sekitar 100 ekor domba belum terjual dan dipastikan membutuhkan biaya perawatan cukup besar, seperti ampas tahu, konsentrat dan rumput gajah,” katanya menjelaskan.

Ia mengatakan dirinya menjual hewan domba asal Cianjur, Jawa Barat, karena memiliki kondisi kesehatan yang baik.

Masyarakat Kabupaten Lebak lebih memilih domba dari Cianjur untuk berkurban pada Idul Adha mendatang. Harga ternak domba itu dijual berkisar antara Rp2, 5 juta hingga Rp7, 5 juta/ekor, tergantung kualitas dan usia.

“Kami berharap satu pekan menjelang Idul Adha bisa habis terjual ternak domba itu, ” kata Ana.

Rohman (50) pedagang hewan kurban warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku sejak sepekan ini pembeli hewan kurban masih relatif sepi.

Ia mengaku baru 15 ekor domba yang terjual, sedangkan 120 ekor lainnya belum laku.

“Kami berharap, Lebaran Idul Adha tahun ini bisa terjual semua,” ujar Rohman yang mangkal di Jalan Bypass Rangkasbitung.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Rahmat mengatakan pihaknya setiap sepekan dua kali melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak dengan mendatangi sejumlah pedagang.

Pemeriksaan kesehatan untuk melindungi masyarakat agar tidak mengonsumsi daging hewan kurban yang tidak sehat.

Apalagi, kebanyakan domba dari Jawa Barat sebagai endemik penularan penyakit antraks dan penyakit lainnya.

“Kami minta masyarakat jika membeli hewan kurban mengutamakan ternak yang sehat,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Andy Abdul Hamid