Jakarta, Aktual.com — Omzet suku cadang di sejumlah bengkel menjelang lebaran 2015 menurun hingga 40 persen dibandingkan dengan tahun 2014 yang naikk lebih dari 50 persen.

“Tahun ini menurun sekitar 40 persen dari tahun lalu, biasanya pendapatan bisa dua hingga tiga kali lipat,” kata Saro salah satu pemilik bengkel di Jakarta, Selasa (14/7).

Ia menjelaskan dibandingkan dengan hari-hari biasanya memang mengalami peningkatan menjelang lebaran, namun tidak sebesar pada tahun 2014.

“Kalau sekarang sebulannya sekitar Rp40 juta sampai Rp50 juta, padahal sebelumnya sampai Rp75 juta sampai Rp80 juta,” tuturnya.

Ia berpendapat hal ini karena harga suku cadang asli yang mengalami kenaikan harga akibat pengaruh inflasi, sehingga pasokan dan permintaan suku cadang asli menurun.

Selain itu, mulai menurunnya pemudik motor diakibatkan banyaknya imbauan larangan mudik motor serta banyak tawaran mudik gratis dari berbagai instansi dan pabrik-pabrik bagi pekerjanya.

Semantara itu, penjualan suku cadang kendaraan roda dua di sejumlah toko di kawasan Oto Iskandardinata (Otista), Kampung Melayu Jakarta Timur, juga mengalami penurunan permintaan.

“Turun lebih dari 30 persen,” kata Denis Iskandar, salah satu pegawai bengkel.

Tanpa menyebutkan angka, ia membeli ilustrasi penurunan itu terlihat dari keramaian pembeli. Tahun lalu, saat siang beberapa hari menjelang Lebaran, ia tidak memiliki waktu untuk duduk bersantai.

Ia menduga menurunnya animo masyarakat terhadap suku cadang karena harga bahan pokok menjelang hari raya naik ditambah ada sejumlah acara besar selama sebelum puasa.

Penurunan juga dirasakan oleh Mitra Motor yang terletak tidak jauh dari toko onderdil dan bengkel Iskandar.

Oktavianus, karyawan toko tersebut, memperkirakan terjadi penurunan sebesar 30 persen di tempat ia bekerja bila dibandingkan tahun lalu. “Lebaran kemarin kan nggak ketemu tahun ajaran baru (sekolah),” kata dia.

Urip, yang bekerja di Pro Motor, menyebutkan tahun lalu menjelang lebaran, penjualan mencapai Rp 20 juta, sedangkan kali ini Rp 12 juta.

Sama seperti Oktavianus, ia memperkirakan penjualan kali ini menurun karena waktunya bersamaan dengan waktu masuk sekolah.

Artikel ini ditulis oleh: