Jakarta, Aktual.co — Menjelang bulan Ramadhan 1436 Hijriyah harga berbagai kebutuhan pokok di pasar tradisional Banjarmasin, Kalimantan Selatan, meroket dengan penaikan harga hingga 30 persen.
Menurut beberapa pedagang di pasar Lima Banjarmasin, melambungnya harga berbagai kebutuhan pokok tersebut dipengaruhi meningkatnya berbagai kebutuhan pangan, sementara pasokan terganggu kondisi cuaca seperti gelombang maupun produksi dari petani daerah asal.
Seorang pedagang di Pasar Lima Abduh mengatakan, sekitar 70 persen kebutuhan pokok di pasar kini naik berkisar antara 10 persen hingga 30 persen, bahkan lebih.
“Beberapa komiditas kini harganya terus meroket, bahkan harga beberapa komoditas melonjak tajam hingga 30 persen,” kata dia di Banjarmasin, Selasa (2/6).
Beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan tertinggi di antaranya beras, khusus beras jenis lokal unus kini harganya mencapai Rp14 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp11 ribu per kilogram.
Meski Kalsel daerah produsen beras, namun harga beras juga mengalami kenaikan seiring musim panen yang belum merata dan imbas dari kenaikan kebutuhan pokok lainnya.
Sedangkan bawang merah, yang sebelumnya Rp25 ribu naik menjadi Rp42 ribu per kilogram, begitu juga dengan beberapa komoditas lainnya, yang rata-rata naik mulai 10 persen.
Selain itu, harga gula juga naik tajam dari Rp11 ribu per kilogram, menjadi Rp13 ribu per kilogram, kenaikan harga gula ini disebabkan karena naiknya kebutuhan gula untuk pasar wadai Ramadhan, sementara pasokan tidak ada penambahan.
Ketua Asosiasi Gula Bersatu Aftahudin mengatakan, saat ini kebutuhan gula di kalimantan selatan naik signifikan, sekitar 30 persen, dari sebelumnya hanya R10 ribu ton menjadi 13 ribu ton per bulan.
Sementara, pasokan dari distributor di Jawa belum ada penambahan, karena kini baru memasuki musim giling, diperkirakan pada Agustus 2015, gula tersebut baru akan bisa didistribusikan.
Kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut,selain disebabkan pengaruh cuaca, juga dampak dari kenaikan harga secara nasional.
Saat ini, hampir 70 persen kebutuhan pokok Kalsel dipasok dari pulau Jawa dan beberapa daerah di Provinsi tetangga, seperti dari Sulawesi dan Jakarta.
Sebelumnya, Kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalsel, Farida Wariansi mengatakan, pihaknya telah meminta para distributor sembako untuk menjamin stok kebutuhan pokok masyarakat terutama menghadapi Ramadhan dan lebaran.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu