Pedagang melayani pembeli ayam potong di pasar daging Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Selasa (3/1). Menurut pedagang, memasuki awal 2017 harga ayam potong naik Rp23.500 per kilogram atau rata-rata Rp55 ribu per ekor dari harga biasanya Rp43 ribu per ekor, karena dipicu dipicu tingginya permintaan konsumen yang beralih memakan daging ayam dampak minimnya persediaan ikan karena nelayan terkendala cuaca buruk. ANTARA FOTO/Rahmad/foc/17.

Mataram, Aktual.com – Dinas Perdagangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mulai meningkatkan pengawasan harga bahan pokok jelang masuknya bulan Ramadan 1438 Hijriah.

“Pengawasan kami lakukan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan termasuk TNI/Polri,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Kamis (11/5).

Dengan keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam melakukan pengawasan harga bahan pokok diharapkan bisa menjaga harga bahan pokok stabil menjelang dan selama Ramadan bahkan hingga Idul Fitri.

Menurut dia, dilibatkannya jajaran TNI/Polri dalam upaya pengawasan harga bahan pokok ini bertujuan agar ketika terjadi lonjakan harga pada jenis tertentu bahan pokok, bisa langsung dilakukan penyelidikan ke distributor.

“Apabila terbukti ada upaya penimbunan di tingkat distributor, maka pelaku bisa langsung diproses hukum oleh aparat TNI/Polri,” katanya.

Sanksi tegas yang bisa diterima oleh distributor yang terbukti melakukan penimbunan bahan pokok hingga memicu terjadinya kenaikan harga signifikan adalah penarikan izin operasionalnya.

“Distributor yang terbukti menimbun bahan pokok bisa kita tutup langsung,” katanya Alwan begitu pria ini akrab disapa.

Dikatakan, berdasarkan hasil pemantuan harga awal pekan ini, harga bahan pokok relatif masih stabil. Meskipun ada beberapa komoditas pertanian yang mengalami kenaikan.

Salah satunya bawang putih, pada pekan ini mengalami kenaikan sekitar 500-400 rupiah per kilogramnya, dari Rp48.000 kini berkisar Rp48.500 per kilogram.

“Penyebab kenaikan ini, masih kita cari tahu berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, termasuk untuk kenaikan harga daging ayam broiler yang saat ini sudah naik menjadi Rp42.000 per kilogram dari kisaran Rp38.000 – 39.000 per kilogram,” ujar dia.

Sedangkan untuk kebutuhan pokok lainnya, masih stabil termasuk juga stok bahan pokok yang sudah dijamin pemerintah provinsi terpenuhi hingga enam bulan ke depan.

Alwan mengakui, meskipun sudah dilakukan pengawasan tapi kenaikan harga saat Ramadan tidak bisa dihindari, hal itu dipicu karena tingginya permintaan pasar.

Karenanya, masyarakat diimbau menjadi konsumen yang cerdas. Konsumen cerdas adalah, masyarakat harus pandai menyesuaikan kebutuhan dengan kemampuan keuangan. Apabila harga tinggi, masyarakat jangan beli banyak tapi belilah sesuai kebutuhan.

“Prinsipnya, masyarakat jangan panik karena stok bahan pokok sudah dijamin tersedia hingga enam bulan ke depan, kepanikkan masyarakat bisa memicu kenaikan harga lebih tinggi lagi,” ujar dia. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: