Jakarta, Aktual.co — Harus ada upaya revitalisasi dan reaktualisasi visi keindonesiaan. Sebab, visi ini sudah mulai luntur dimakan zaman. 
Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam ‘Silaturahmi Tata Ruang Peradaban’ di Kuningan, Jabar, beberapa waktu lalu. Pidato ini diwakilkan‎ Laksma TNI Uus Kustiwa.‎ 
“Visi keindonesiaan telah diukir oleh Boedi Oetomo dengan kebangkitan nasionalisme Indonesia. Hal ini dikristalkan lagi oleh Sumpah Pemuda 1928 dengan wawasan kebangsaan atau persatuan kesatuan Indonesia,” tegasnya.
Bukan hanya sampai di situ, visi keindonesiaan akhirnya dipatri dalam proklamasi 17 Agustus 1945 dengan sesanti bhineka tunggal ika. 
“Revitalisasi dan reaktualisasi visi keindonesiaan harus dilakukan mulai dari sekarang. Hal ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, terencana dan berlanjut,” sambungnya.
Masih kata Moeldoko, revitalisasi dan reaktualisasi visi keindonesiaan dapat ditempuh lewat jalur pendidikan formal, mulai dari TK sampai perkuliahan. Bukan hanya itu, hal ini juga bisa dilakukan melalui pendidikan dalam keluarga dan masyarakat.