Foto kombo Menkeu Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 di Gedung kemkeu, Jakarta, Rabu (5/8). Realisasi pendapatan negara pada semester pertama mencapai Rp.771,4 triliun atau 43,8 persen sedangkan realisasi belanja negara mencapai Rp.913,5 triliun atau 46 persen dari pagu belanja negara. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Pada semester II 2015 ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,7 persen, melambat jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi periode yang sama tahun lalu yang sebesar 5,08 persen.

Sementara itu, target pertumbuhan ekonomi 2015 yang dicanangkan pemerintah berkisar 5-5,2 persen. Artinya, untuk mencapai target tersebut pemerintah perlu menggenjot pertumbuhan ekonomi di semester II 2015 di atas 5 persen.

Hal tersebut dinilai beberapa pihak cukup sulit. Pasalnya jika El-Nino terjadi seperti yang diprediksi BMKG hingga mengenai wilayah Jawa, maka sektor pertanian akan terkena dampaknya. Sedangkan pada kuartal II industri pertanian menempati peringkat kedua terbesar yaitu 14,33 persen, setelah industri pengolahan.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan El-Nino akan berpengaruh besar terhadap inflasi, pasalnya ekonomi Indonesia saat ini sangat bergantung pada konsumsi rumah tanggga, dan konsumsi rumah tangga bergantung pada daya beli masyarakat.

“Jadi ada multiplier effect, inflasi ditentukan oleh harga pangan yang bergejolak, yang utamanya beras. Produksi beras turun kalau ngga diatur dengan baik, maka harga akan naik,” ujar Bambang di Jakarta, Rabu (5/8).

Lebih lanjut dikatakan dia, El-Nino diperkirakan akan terjadi pada bulan ini sampai Desember. “Dan pada September dan Oktober merupakan musim panen, yang kemungkinan akan kena dampaknya. Yang paling banyak katanya di Jawa, Luar Jawa semuanya di bagian Selatan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka