Jakarta, Aktual.com – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie meminta pemerintah merubah perspektif terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pemerintah harus melihat negara dalam pengertian yang luas.

Selama ini keberadaan BUMN malah mempersempit peran swasta dalam berkontribusi terhadap negara. Dia mencontoh keberadaan BUMN sektor perhotelan malah dipacu bersaing dengan swasta, padahal sektor tersebut bukan lagi merupakan sekolah krusial bagi negara.

“Negara bukan hanya institusi pemerintah. Negara mencakup korporasi dan lembaga masyarakat. Itu bagian dari instrumen kemajuan peradaban bangsa. Jadi perspektif pemerintah terhadap negara harus meluas,” ujarnya di Jakarta, Selasa (27/12).

Dalam hal kelembagaan masyarakat, dia mencontohkan peran lembaga masyarakat dalam dunia pendidikan harus diakui telah memberi kontribusi yang besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Misalkan dunia pendidikan. Sekolah-sekolah swasta dan negeri, sama pahalanya kepada negara dalam membangun kualitas pendidikan bangsa. Maka perspektifnya tidak boleh mendahulukan negeri dan mengesampingkan yang lain,” tuturnya.

Untuk itu dia meminta peran BUMN harus dijadikan alat bagi negara utuk bermanuver dalam persaingan global dan motor pembangunan. Neraca keberhasilan BUMN bukan hanya diukur secara keuangan, namun yang lebih penting, keberhasilan BUMN diukur dari neraca politik dan sosial dalam pembangunan.

“Jadi harus megalami transformasi. Tatkala pemerintah melihat BUMN, pola pikirnya harus berubah, tak hanya melihat sebagai perusahan biasa. Itu harus jadi alat pertarungan global dan sarana untuk membangun,” tandasnya.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka