Juru bicara Presiden Johan Budi SP (tengah) berbincang dengan dua anggota Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana (kanan) dan Sukardi Rinakit (kiri) sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas yang membahas soal pengelolaan kawasan perdagangan bebas Batam di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/1). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/16.

Jakarta, Aktual.com — Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP mengaku tidak mengetahui rencana akan dilakukanya reshuffle kabinet kerja oleh Presiden Joko Widodo.

“Saya kira semua tahu dan teman-teman paham bahwa urusan ‘reshuffle’, domainnya ada di Presiden, yang tahu saya kira hanya Presiden,” kata Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/3).

Menurutnya Presiden selalu melakukan evaluasi terhadap kinerja menterinya. Namun apakah evaluasi tersebut berujung pada reshuffle kabinet semua tergantung pada sikap Jokowi.

“Apakah evaluasi akan berujung pada ‘reshuffle’ atau tidak, itu Presiden yang memutuskan dan yang tahu,” kata Johan Budi.

Pada 12 Agustus 2015 , Presiden Jokowi merombak kabinet dengan mengganti enam menteri dalam jajaran Kabinet Kerja. Wacana akan dilakukanya perombakan kabinet sempat dikatakan oleh Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengatakan dalam waktu dekat Presiden akan melakukan evaluasi terhadap kinerja menteri. Evaluasi ini didorong oleh kegaduhan yang dipicu Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli terkait blok Masela.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara