Jakarta, Aktual.co — Mantan wakil ketua komisi I DPR RI periode 2009-2014 Tubagus Hasanuddin menilai jika bentrok yang kembali terjadi antara Anggota TNI AD dan Brimob di Batam, Kepulauan Riau, sudah keterlaluan.

Sebab, kata dia, hampir setiap minggu ada saja bentrok antara aparat keamanan.

“Lama-lama rakyat jadi muak,” kata TB Hasanuddin saat dihubungi, Rabu (19/11) malam.

Dirinya mendesak agar Presiden Joko Widodo segera memanggil Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Jenderal Pol Sutarman.

“Presiden harus panggil Panglima TNI dan Kapolri, untuk cari solusi bersama,” kata dia.

Sebelumnya, dimediasi Wakil Gubernur Kepri Soeryo Respationo, pimpinan TNI dan Polri bertemu di Markas Brimob, Rabu siang.

Hadir dalam mediasi itu, Danrem Wira Pratama 033 Brigjen TNI Eko Margiyono dan Kasat Brimob Polda Kepri Kombes Tory Christianto.

Perselisihan antara anggota Yonif-134 dan personel Brimob terjadi di depan Markas Brimob, Rabu(19/11). Berawal saat dua anggota TNI berpangkat Pratu Praka bertemu dua anggota Brimob di kios eceran jalan Trans Barelang, Kecamatan Sagulum. Entah kenapa mereka adu mulut.

“Kejadian itu menyebar pada sejumlah anggota Batalion Infanteri lainnya. Sedikitnya 30 orang mendatangi markas Brimob untuk mengklarifikasi,” kata Brigjen Eko Margiyono.

Kombes Tory Christianto mengatakan hal yang sama. Dua anggota Brimob yang adu mulut dengan anggota TNI berpangkat Bripda. “Sekarang sudah didamaikan,” katanya.

Pada Minggu (21/9) lalu, anggota TNI dan Brimob juga bentrok di Markas Brimob. Bahkan sempat ada tembakan. 4 Anggota TNI terluka karena terkena tembakan pantulan.

Artikel ini ditulis oleh: