Jakarta, Aktual.co — Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Rizal Ramli mengatakan, sikap kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo untuk menaikan harga BBM bersubsidi lebih mendengarkan kepentingan orang dekat maupun penasihatnya yang bermahzab neoliberalisme.
“Pak Jokowi lebih senang mendengarkan penasihat dan orang dekatnya yang neolib, yang memang menguntungkan investor, pasar, dan menguntungkan bondholder atau pemegang obligasi hutang Indonesia, tetapi merugikan rakyat kita,” kata dia di komplek parlemen, Jakarta, Selasa (18/11).
Dirinya menyesalkan pergantian kepemimpinan dari Susilo Bambang Yudhoyono ke Jokowi. Sebab Jokowi dengan SBY sama-sama “hobi” naikan harga BBM subsidi .
“Kalau ini terjadi, buat apa ganti pemimpin, toh ini hanya melanjutkan gaya SBY yang neolib.”
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang