Presiden Joko Widodo bersama Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyapa para pengunjung Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (9/9). Kedatangan Jokowi dan Duterte ini disambut riuh pengunjung Tanah Abang. Kunjungan ini kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bilateral di Istana Negara. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo jadi bahan guyonan dua terdakwa kasus suap penyaluran program aspirasi Komisi V DPR RI, Budi Supriyanto dan Julia Prasetyarini alias Uwi.

Guyonan itu tertuang lewat sadapan percakapan Blackberry Messenger (BBM) tertanggal 10 Januari 2016 antara Budi dan Uwi. Berdasarkan dokumen yang didapat Aktual.com, goyonan tentang Jokowi berawal dari rencana pertemuan antara Budi dan Uwi.

Mulanya, Uwi meminta izin untuk bisa bertemu Budi. Namun kata Uwi, Damayanti tidak bisa ikut lantaran sedang mempersiapkan perayaan HUT PDI-Perjuangan.

“Mas Budi sugeng enjang. Mas, aku dan Dessy besok nyuwun waktu sowan
boleh mas? Mba Yanti lagi jadi panitia HUT PDI-P, jadi belum bisa sowan ke mas Budi. Mas bagaimana? Sampun sehat?” ujar Uwi, Selasa (13/9).

Tanpa banyak basa-basi, Budi pun bersedia bertemu. “Boleh bos. Sudah sehat?” jawab Budi. Uwi pun lantas mempersilahkan Budi untuk menentukan tempat pertemuan.

“Alhamdulillah mas. Sesok mas Budi di mana?” ujar Uwi.

Budi kemudian menjawab singkat, sambil bertanya keberadaan Uwi. “Besok di kantor. Ini (Uwi) ikut acara PDI-P?” tanya Budi.

Selanjutnya keduanya menentukan waktu pertemuan. “Aku sama Dessy ndak ikut mas hehe. Aku dan Dessy boleh sowan jam berapa mas?” tanya Uwi.

Nah, pada sesi inilah guyonan tentang Jokowi terucap.

“Kirain ikut datang (ke HUT PDI-P). Kalau datang mau nitip pesan ke Jokowi. Besok aku di kantor habis paripurna sekitar jam 13.00 WIB,” canda Budi.

Seolah tahu Budi tidak serius ingin titip pesan ke Jokowi, Uwi pun tertawa.
“Haha, pesan opo mas?” tanya Uwi.

Budi pun melanjutkan candaannya. “Aku gak mau dijadikan Menteri dalam reshuffle,” guyon Budi.

Uwi nampaknya tidak bisa menahan tawa. “Hahaha mas Budi.”

Laporan: M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu