“Kalau itu tertangkap sama propam, kita pecat,” ungkap Syafruddin merujuk pada kebiasaan supir menyerahkan kotak korek api berisi uang kepada polisi yang memberhentikan truk.

“Dia curhat menyangkut premanisme. Jangan langsung ditujukan ke polisi. Polisi zaman dulu, 20 tahun yang lalu beda dengan polisi zaman sekarang. Remunerasinya polisi sudah cukup banyak, cukup besar. Mereka juga jijiklah mau pungli-pungli yang Rp5 ribu, Rp10 ribu sekarang. Remunerasi besar sekarang, polisi itu lebih dari gajinya,” tegas Syafruddin.

Ia pun menegaskan bahwa ada jajarannya yang melakukan pungli akan langsung dipecat.

“Telanjangin dia. Keras sekali kita. Karena kenapa? Sudah cukup negara memberikan kepada mereka. Tidak kurang lagi sekarang, biaya operasionalnya besar sekali sekarang. Kalau toh ada satu, dua oknum yang gila, kita akan pecat, yang dikeluhkan itu premanisme di jalan itu, bukan aparat formil,” tambah Syafruddin.

Syafruddin pun mempersilakan para supir untuk melapor bila ada anggotanya yang meminta uang kepada para supir.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara