Jakarta, Aktual.com — Jumlah korban meninggal akibat ledakan bom di sekitar area Kuil Erawan, Bangkok, Thailand, pada Senin (17/8) malam, bertambah menjadi 27 orang. Beberapa di antaranya adalah warga negara asing (WNA), demikian lapor laman HuffingtonPost, dikutip dari Reuters.

Media setempat melaporkan, bahwa jumlah korban tewas mencapai 27 jiwa. Berdasarkan laporan stasiun televisi setempat, beberapa korban yang wafat dalam insiden berdarah itu merupakan WNA yang sedang melancong ke Thailand.

Namun demikian, belum diketahui asal negara ketiga wisatawan asing yang menjadi korban tewas dalam kasus berdarah itu. Sementara itu, puluhan orang menderita luka-luka akibat serangan mematikan tersebut.

“Sebagian besar turis yang terluka berasal dari Tiongkok dan Taiwan,” demikian media setempat melaporkan.

Sedangkan, Indonesia sendiri, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menerangkan, belum mendapatkan adanya laporan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam laporan tersebut.

Namun, pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar di Bangkok akan terus memantau dan melakukan komunikasi dengan otoritas setempat.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Thailand, Prawit Wongsuwong mengungkapkan, bom itu berjenis TNT (trinitrotoluene).

“Pelaku yang melakukannya menyasar WNA dan merusak turisme dan ekonomi,” kata Wongsuwong seperti dikutip dari BBC.

Namun demikian, hingga saat ini belum ada kelompok atau orang yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Di tempat berbeda, Wakil Kepala Kepolisian Thailand Aek Angsananond mengatakan, ledakan terkait dengan bom sepeda motor.

“Hal yang dapat saya sampaikan saat ini adalah, ada ledakan di pusat Bangkok yang melibatkan bom sepeda motor,” kata Angsananond kepada Reuters.

Untuk diketahui, Kuil Erawan merupakan kuil umat Hindu yang terkenal di Bangkok. Bahkan, kuil ini juga kerap didatangi oleh ribuan penganut agama Buddha setiap harinya.

Di Bangkok, kuil ini terletak di kawasan bisnis, dan dikelilingi oleh tiga pusat perbelanjaan.

Artikel ini ditulis oleh: