Madrid, Aktual.com – Sepekan setelah terjadi pemadaman listrik total (blackout) di seluruh Spanyol dan Portugal. Kini jaringan transportasi kereta api di Spanyol, khususnya rute Madrid-Sevilla lumpuh total. Otoritas berwenang Spanyol menyebutkan, lumpuhnya jaringan kereta api di Spanyol, lantaran terjadi pencurian kabel sinyal kereta api di empat lokasi.
Dilansir dari The Guardian, pencurian kabel yang menyebabkan kekacauan rel kereta api adalah tindakan sabotase. Kabel sinyal yang dicabut dari empat lokasi, menyebabkan terjadinya penundaan layanan kecepatan tinggi antara Madrid dan Sevilla, yang merupakan salah satu koridor tersibuk di jaringan kereta cepat AVE, yang menjadi andalan bagi warga yang kembali dari libur akhir pekan dan Hari Ibu nasional Spanyol.
Menteri Perhubungan Spanyol mengatakan jaringan kereta api negara itu mengalami ”tindakan sabotase serius” setelah kabel sinyal yang sangat vital dicuri pada akhir pekan libur bank yang sibuk. Hal tersebut mengakibatkan penundaan parah pada layanan kereta cepat antara Madrid dan Sevilla yang memengaruhi lebih dari 10 ribu pelancong calon penumpang kereta. Sekitar 10 ribu calon penumpang sempat ”terkatung-katung” di stasiun kereta yang tak kunjung tiba.
Sumber pemerintah mengatakan masalah pada jalur kereta api antara ibu kota Madrid dan wilayah selatan Andalusia disebabkan oleh pencurian kabel tembaga dari lima lokasi berbeda di wilayah Toledo, selatan Madrid, pada Minggu malam (4/5).
Mereka mengatakan bahwa meskipun kabel yang menjadi sasaran memiliki nilai moneter yang kecil – dengan nilai total sekitar 300 euro (€), namun kabel tersebut sangat penting bagi keselamatan jalur kereta, karena memungkinkan sistem mengetahui lokasi kereta.
”Jika kabel pengaman tersebut dicabut, maka jaringan listrik akan terputus. Kabel tersebut optimal jika Anda ingin menghentikan seluruh jaringan listrik,” jelas otoritas Kementerian Perhubungan Spanyol.
Ketika operator kereta api milik negara, Renfe, dan perusahaan infrastruktur kereta api, Adif, bergegas memulihkan layanan, menteri transportasi Spanyol, Óscar Puente, mengatakan : ”Kami telah mengalami tindakan sabotase serius di jalur kereta cepat antara Madrid dan Sevilla.” Puente lantas mendesak siapa pun yang memiliki informasi terkait pencurian tersebut diharap segera menghubungi polisi.
Dalam sebuah wawancara radio pada Senin pagi (5/5), Puente mengatakan jaringan tersebut tampaknya sengaja menjadi sasaran. ”Ini adalah pencurian yang tidak bernilai,” ujar Puente kepada Cadena Ser.
”Siapa pun yang melakukannya, mereka tahu persis apa yang mereka lakukan. Karena tidak ada kamera pengawas (cctv),” tambah Puente. Ia juga mengatakan nilai materil kabel sinyal yang dicuri sangat kecil. ”Keuntungan finansial yang diperoleh tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan kerusakannya yang sangat besar,” lanjut Puente.
Tak hanya pencurian kabel, perusahaan operator kereta Renfe mengungkapkan bahwa salah satu kereta mengalami masalah teknis yang merusak jalur listrik atas, memperparah gangguan. Kereta yang tidak bisa melanjutkan perjalanan harus ditarik menggunakan lokomotif diesel.
Perusahaan Renfe memperingatkan penumpang dengan tujuan Toledo, Puertollano, dan wilayah Andalusia untuk tidak datang ke Stasiun Atocha Madrid hingga pukul 08.00 waktu setempat. Layanan secara bertahap baru dimulai kembali pukul 09.30, lebih dari 15 jam setelah gangguan pertama terjadi.
Menteri Puente menambahkan, bahwa insiden tersebut sebagai ”kerusakan” dan bukan pencurian, seraya mengatakan bahwa insiden tersebut melibatkan kabel sepanjang 150 meter.
Sedangkan Álvaro Fernández Heredia, selaku presiden Renfe, mengatakan pihaknya juga merasa pencurian itu mencurigakan. ”Ini aneh dan saya yakin Kementerian Perhubungan dan kepolisian akan menyelidiki hal ini. Karena ini bukan sesuatu yang pernah kita lihat sebelumnya,” kata Heredia kepada Radio Nacional de España.
Ketika ditanya apakah ia sependapat dengan pendapat Puente bahwa itu adalah kasus sabotase, ia mengatakan : ”Saya setuju. Pencurian kabel sinyal yang menjadi tumpuan infrastruktur keselamatan adalah sabotase. Meskipun itu hanya pencurian biasa, karena itu merupakan serangan terhadap infrastruktur itu sendiri.”
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengatakan bahwa Guardia Civil telah membuka penyelidikan, seraya menambahkan bahwa baik pasukan itu maupun Policía Nacional telah lama berhubungan dengan Adif, sebagai bagian dari rencana khusus untuk mencegah pencurian tembaga dari jaringan kereta api. Menurut statistik Kementerian Dalam Negeri, terdapat 4.433 pencurian yang melibatkan tembaga dan bahan konduktif tahun lalu.
Pada Senin (5/5) pukul 9.30 pagi waktu setempat, Renfe dan Adif memastikan jalur Madrid-Sevilla sudah beroperasi lagi dan berharap layanan akan kembali normal sepanjang hari.
Beberapa calon penumpang, seperti Alberto Valero dan keluarganya, yang sedang berkunjung ke Spanyol dari Meksiko, telah menghabiskan waktu berjam-jam di stasiun Atocha di Madrid, menunggu kereta ke Seville. ”Kami di sini bersama wisatawan dari mana-mana; Prancis, Portugal,” kata Valero kepada Associated Press. ”Semua orang bingung harus berbuat apa karena kekacauan total ini.”
”Kami mengalami dua kejadian dalam seminggu terakhir yang lebih sering terjadi di negara-negara yang tidak ingin kami tiru; negara-negara di mana pemerintah telah melupakan warganya,” kata salah seorang ”korban” yang tidak bersedia disebutkan namanya.
Untuk diketahui, sejumlah negara di Eropa, terutama Spanyol dan Portugal, juga mengalami mati listrik total (blackout) pada Senin (28/4). Peristiwa ini bagaimanapun telah mengejutkan banyak pihak, mengingat pemadaman listrik berskala besar tergolong jarang terjadi di kawasan Eropa. Akibat blackout tersebut, sejumlah sektor penting lumpuh. Laporan menyebutkan bahwa penerbangan terpaksa dihentikan, layanan transportasi umum terganggu, bahkan sejumlah operasi di rumah sakit terpaksa ditunda.
(Indra Bonaparte)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid