Beberapa kapal penumpang dan nelayan beraktivitas saat kabut asap menyelimuti Pantai Timur Sumatera terlihat dari Pelabuhan Tanggo Rajo Hulu, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Kamis (23/7). Menurut BMKG Provinsi Jambi, sejumlah kawasan perairan dan daratan di daerah itu terdampak asap yang terbawa tiupan angin dari arah tenggara sampai selatan yang pada hari ini terpantau terdapat titik api, yakni di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (lima titik) dan Muarojambi (16 titik). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/Rei/Spt/15.

Padang, Aktual.com – Nelayan di Kota Padang, Sumatera Barat diimbau berhati-hati saat melaut. Menyusul adanya kabut asap yang semakin parah.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang, Salman Api mengatakan kabut asap membuat jarak pandang di laut jadi terbatas.

“Saya mengimbau kepada para nelayan agar ekstra hati-hati dalam mencari ikan di laut dikarenakan kabut asap kiriman provinsi tetangga,” kata dia, di Padang, Senin (21/9).

Diakuinya, sejak munculnya kabut asap akibat kebakaran lahan, banyak nelayan yang tidak melaut. Sehingga produktivitas nelayan menurun. Namun pihaknya pun mengaku hingga kini belum menemukan solusi untuk mengatasi masalah asap tersebut. Alhasil, nelayan hanya bisa pasrah saja.

Sebelumnya, beberapa hari lalu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan kualitas udara di sejumlah daerah di Sumbar mulai memburuk dan masuk kategori tidak sehat hingga bahaya akibat asap yang diduga datang dari Jambi dan Sumatera Selatan.

Beberapa daerah di Sumbar dilaporkan diliputi asap tebal yang berbahaya. Antara lain di Padang Panjang, Agam dan Bukittinggi, Limapuluh Kota, Payakumbuh dan Tanah Datar.

Artikel ini ditulis oleh: