Jakarta, Aktual.com — Badan Otonom Nahdlatul Ulama serta kader muda NU yang tergabung dalam alumni Pesantren Kilat Bimbingan Belajar Pasca-Ujian Nasional (BPUN) 2015 berbagi ratusan buku untuk sejumlah institusi.

Pembagian buku itu untuk menumbuhkan minat baca warga di selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan, kata Ketua Alumni Sanlat BPUN Waykanan 2015, Disisi Saidi Fatah, di Blambanganumpu, Waykanan, pada Senin (6/7).

Ia menjelaskanb bahwa buku yang dibagikan merupakan buku-buku migrasi aman, antara lain dibagikan untuk Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah sejumlah enam paket buku (satu paket berisi dua buku) dan 34 paket buku untuk perpustakaan di beberapa kampung dan kecamatan setempat.

Menurut dia, Alumni Pesantren Kilat (Sanlat) BPUN Waykanan 2015 bekerja sama dengan Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor, Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) dan Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Waykanan secara bertahap akan mendistribusikan buku dari International Organization for Migration (IOM) kepada 227 kepala kampung, 14 camat, dan 89 SMA sederajat di daerah itu.

Disisi menambahkan pembagian buku itu tidak saja sebagai upaya menumbuhkan minat baca, namun juga menyampaikan pemahaman migrasi aman kepada publik, mengingat isi buku yang dibagikan tersebut mengulas tentang migrasi yang aman kepada para pemangku kepentingan (stakeholder).

Buku itu diharapkan dapat mendorong para pihak untuk mengembangkan monitoring perusahaan pengerah tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) yang baik, serta penyebaran tata cara TKI yang aman, murah, cepat, dan bermartabat.

“Saya berharap dengan berbagi buku, seperti ini masyarakat luas khususnya di Waykanan semakin gemar membaca, karena dengan membaca kita bisa mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan dan kita makin tahu,” ujarnya pula.

Disisi meyakini buku merupakan guru yang tidak pernah marah. “Buku juga merupakan gudangnya ilmu, jadi semakin banyak kita membaca akan semakin banyak kita tahu. Selain itu, dengan berbagi kita jadi makin dekat dengan masyarakat dan juga mendapatkan amal. Terlebih mengampanyekan migrasi aman, mengingat TKI bukanlah komoditas,” kata Disisi lagi.

Ketua PC Pergunu Waykanan Ali Tahan Uji menambahkan bahwa Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut berbagai macam ilmu dunia yang memberi manfaat dan dapat menuntun mengenai hal-hal berhubungan dengan kehidupan dunia.

Hadis riwayat Bukhari dan Muslim menegaskan barang siapa menginginkan soal-soal berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya, dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia memiliki ilmunya pula; dan barang siapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-keduanya pula.

“Tidak ada yang salah dari berbagi. Terlebih mengampanyekan migrasi aman sehingga masyarakat, pelajar, calon TKI dan para pemangku kebijakan bisa memahami jika TKI bukan komoditas,” kata Ali lagi.

Artikel ini ditulis oleh: