Siluet Vice President Operation PT Lapindo Brantas Inc Harsa Harjana menjelaskan lokasi titik pengeboran baru Lapindo di Sidoarjo kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/2). Harsa Harjana menjelaskan bahwa lokasi yang terletak di Desa Kedungbanteng, Sidoarjo tersebut dianggap aman dan siap untuk dilakukan pengeboran baru. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww/16.

Surabaya, Aktual.com – Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Dewi J Putriatni, mengaku belum mengetahui adanya rencana kerja Tim Kajian Kegiatan Pengeboran PT Lapindo Brantas Inc.

“Silakan tanya ke Bappeda. Saya tidak tahu,” katanya ketika dikonfirmasi wartawan melalui ponselnya, Selasa (17/2).

Sedangkan, Kepala Bappeda Jatim Fattah Jasin, juga membantah pihaknya telah mengambil alih tanggung jawab keberadaan tim kajian pengeboran Lapindo, termasuk persoalan anggaran.

Namun, ia tidak membantah adanya usulan anggaran kepada Bappeda sebesar Rp1,2 miliar untuk kebutuhan tim kajian, namun masih dalam tahap kajian.

“Jadi, belum pasti juga kalau anggarannya dari Bappeda. Kami dari mana uang sebesar itu, apalagi anggaran tahun 2016 sudah berjalan dan tidak bisa dianggarkan tiba-tiba seperti itu,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa keputusan keberadaan dan penganggaran tim menunggu keputusan Gubernur karena persoalan sangat teknis dan masih dirapatkan.

Sebelumnya diberitakan, Tim Kajian Aspek Teknis, Sosial dan Ekonomi Kegiatan Pengeboran PT Lapindo Brantas Inc, mengaku tidak bisa bekerja karena terkendala anggaran dan belum turunnya surat keputusan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

“Saya belum tahu alasannya mengapa. Yang jelas bagaimana kami bekerja kalau belum mendapat legalitas,” ujar Ketua Tim Kajian Aspek Teknis, Sosial dan Ekonomi Kegiatan Pengeboran PT Lapindo Brantas Inc Amien Widodo.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara