Bekasi, Aktual.com – Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Banjarnegara Aziz Achmad, memastikan fenomena embun upas berbentuk butiran es di kawasan wisata Dieng, tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.

“Embun upas ini sebenarnya adalah embun biasa yang tidak berbahaya bagi manusia. Rumor bahwa embun tersebut berbahaya datang dari cerita para petani tradisional di Dieng,” kata Aziz Achmad di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/11).

Menurut dia, embun upas adalah embun yang biasa muncul di pagi hari, serupa embun biasa namun berbentuk butiran es.

“Jadi di malam hari uap air di udara akan mengalami kondensasi dan kemudian mengembun untuk menempel jatuh di tanah, dedaunan atau rumput. Embun di Dieng ini pada saat musim akhir kemarau akan berbentuk es, biasanya di bulan Agustus. Butir-butir embun terlihat membeku di pucuk rerumputan yang biasanya hijau berbuah bersepuh putih bagai salju,” katanya.

Menurut dia, fenomena alam itu dianggap merugikan para petani kentang di Dieng yang meyakini embun upas tersebut sebagai penyebab matinya tanaman mereka.

Menurut Aziz, tanaman sayuran pendek seperti kol, kentang, atau daun bawang akan mati akibat daun-daunnya menjadi layu dan mengering setelah terkena embun upas ini.

Hal itu diakibatkan permukaan pori-pori daun yang tertutup es ini terkena temperatur yang sangat rendah sehingga mengalami kerusakan.

Apabila daun-daun pada tanaman rusak, maka pertumbuhan tanaman itu sendiri akan terganggu dan kemudian dapat mengalami kematian.

“Padahal, tanaman itu memang sudah mati terlebih dahulu karena tidak kuat dengan suhu dingin. Kami memastikan, embun tersebut tidak berbahaya bagi para wisatawan,” katanya.

Menurut dia, embun upas di rerumputan tersebut justru dapat memberikan pemandangan yang luar biasa dan hal ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk datang ke Dieng.

“Bahkan dengan berjalan menggunakan kaki telanjang di atas embun memang bagus untuk kesehatan, terutama untuk kesehatan jantung,” katanya.

Penjelasan itu disampaikan Aziz dalam agenda promosi tempat wisata Banjarnegara di Hotel Merapi Merbabu Kota Bekasi yang dihadiri puluhan perwakilan sekolah negeri dan swasta di Kota Bekasi.

Dalam agenda tersebut juga hadir Sekretaris Pendidikan Kota Bekasi Dedi Djunaedi beserta jajaran dinas Pendidikan setempat.

Artikel ini ditulis oleh: