Pemerintah lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membolehkan sekolah-sekolah kembali dibuka, mulai Januari 2021 atau usai liburan semester.

Meskipun demikian, Kemdikbud tetap memberikan wewenang kepada Pemerintah Daerah untuk memutuskan hal tersebut. Para orang tua juga akan ikut dilibatkan untuk mengizinkan boleh tidaknya anak-anak mereka untuk berangkat ke sekolah, sekalipun Pemda telah memberikan izin kegiatan tatap muka dilakukan di sekolah.

Keputusan ini nyatanya mendapat protes keras daripada Para Pakar Ahli Kesehatan, yang meminta pemerintah untuk mengkaji ulang keputusan tersebut, dengan alasan di tengah pandemi covid19, sangat riskan dan malah akan membuat angka penyebaran semakin sulit terkendali.

Namun menjadi pertanyaan, apakah para ahli kesehatan ini telah memperhatikan betul di gang-gang sempit Ibu Kota, di daerah-daerah, dengan menutup sekolah dan belajar dari rumah membuat anak-anak serius mengikuti pelajaran?

Jika mereka melihat fakta sebenarnya, banyak sekali anak-anak sekolah yang justru berkeliaran membentuk kerumunan diantara seusia mereka. Apakah ini efektif dengan telah meniadakan belajar tatap muka?

Tidak sedikit pula, orang tua malah menjadi stres karena harus menggantikan peran guru di sekolah dengan mengajar anak-anak mereka di rumah. Bukannya mengajar, malah anak-anak mereka dimarahin karena ketidakmampuan orang tua dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru.

Tidak sedikit pula orang tua yang akhirnya memarahi anaknya karena terus minta kuota paket data, saking besarnya penggunaan internet untuk pembelajaran jarak jauh.

Tidak sedikit pula anak-anak sekolah yang malah justru pergi ke warnet-warnet untuk hanya sekedar mengikuti PJJ, dimana warnet sangat riskan mereka terpapar covid19 jika itu alasannya. Akan bahaya juga jika akhirnya anak-anak sekolah ini justru mengakses situs-situs dewasa.

Keputusan membolehkan sekolah-sekolah kembali dibuka yang dilakukan Kemdikbud sudah sangat tepat. Mereka yang ditugasi bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak Indonesia, harus berani membela kepentingan dan mutu serta kualitas pendidikan.

Untuk para Pakar Kesehatan serta masyarakat yang masih sangat fobia terhadap covid19, mari membuka diri untuk mempelajari kembali, bahwa banyak sekali kejadian-kejadian yang tidak konsisten.

Apakah kita harus berpikiran sama ketika awal mula covid19 ini muncul di Wuhan dengan penyebaran covid19 yang saat ini bisa dikatakan sudah tidak terlalu bahaya?

Mengapa kami berani mengatakan covid19 ini sudah tidak berbahaya? Bahwa banyak sekali fakta kejadian-kejadian covid19 yang sudah tidak konsisten.