Terkait munculnya nama Palangkaraya, sebagai kandidat ibu kota baru, kata Bambang, karena hal tersebut juga pernah digagas oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno.

“Ya itu memang salah satu kandidat karena pernah diucapkan Presiden Soekarno,” ujar mantan menteri Kkuangan tersebut.

Soekarno menurut beberapa literatur, pernah mewacanakan agar ibu kota dapat berpindah ke Palangkaraya, tepatnya pada dasawarsa 1950-an. Proklamator kemerdekaan tersebut bahkan pernah mengunjungi kota yang terletak di tengah Indonesia itu, untuk meninjau perkembangan kota, yang dilintasi Sungai Kapuas tersebut.

Dalam kesempatan sebelumnya, Bambang mengatakan rencana pemindahan Ibu Kota muncul kembali karena adanya kebutuhan pembentukan pusat ekonomi baru.

Menurut dia, Pulau Jawa terlalu mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Itu pun aktivitas perekonomian di Jawa lebih banyak terkosentrasi di kawasan Jabodetabek atau DKI Jakarta, belum merata ke seluruh lapisan.

“Maka, perlu membangun pusat perekonomian baru di luar Pulau Jawa,” ujar Bambang di Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Bila rencana tersebut benar-benar terealisasi, beban Jakarta yang kini dianggap terlalu berat, karena berperan ganda sebagai pusat pemerintahan, keuangan sekaligus pusat bisnis, dapat berkurang.

Meskipun berkurang, Bambang meyakini, kalaupun Ibu Kota negara pindah dari DKI Jakarta, pusat aktivis bisnis akan tetap berada di Jakarta.

“Meskipun ibu kota pemerintahan dipindahkan dari Jakarta, Jakarta tetap akan berfungsi sebagai pusat utama bisnis di Indonesia,” kata dia.

Bambang juga menyampaikan rencana pemindahan ibu kota ini bisa terwujud jika didukung keputusan politk.

“Saya tidak di posisi bisa menentukan apakah dapat dijadikan ibu kota baru, karena itu keputusan politik. Kita hanya menyiapkan perlunya pusat pemerintahan di luar Pulau Jawa,” ujarnya.

Palangkaraya bukanlah satu-satunya yang diwacanakan sebagai ibu kota negara republik Indonesia. Selain Palangkaraya, juga sempat diwacakan salah satu kota di Kalimantan Timur. Bahkan pada 2010 lalu, Jonggol yang masuk kabupaten Bogor atau sekarang lebih dikena; sebagai Bogor Timur, juga sempat diwacanakan sebagai salah satu ibu kota Indonesia.

Apalagi Jonggol sempat diproyeksikan sebagai kota mandiri ketika masih era pemerintahan Suharto. Sayangnya kemudian, Pak Harto lengser pada Mei 1998, sehingga rencana menjadikan Jonggol sebagai kota mandiri, atau bahkan pusat pemerintahan baru Indonesia, pupus sudah.

(ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka