Selain itu, kata Arief, Gerindra juga mewaspadai oknum penyelenggara Pilkada mulai dari tingkat KPPS hingga KPU, serta dari Panwaslu sampai Bawaslu yang mencoba melakukan kecurangan saat pra pilkada.

Mulai dari penyusunan DPTc, pemberian surat pencoblosan, saat pencoblosan, perhitungan di TPS, hingga tingkat KPUD DKI Jakarta.

“Karena sangat rawan dengan penggelembungan suara Ahok-Djarot dan penghilangan suara Anies-Sandi,” ucapnya.

Kendati begitu, kata dia, dari sisi internal, pihaknya juga terus berbenah diri, terutama untuk menyosialisasikan program-program Anies-Sandi.

“Seperti pentingnya partisipasi masyarakat Jakarta dalam ikut menyusun program pembangunan dan penataan kota Jakarta, jika mereka terpilih. Karena membangun Jakarta tidak hanya menguntungkan para taipan saja dengan menggusur masyarakat kecil,” cetusnya.

(Laporan: Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka