Pontianak, Kalbar, Aktual.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) berusaha mengembalikan kejayaan produksi komoditas karet di daerahnya, dengan meluncurkan program temu bisnis antara petani atau kelompok tani dengan pelaku usaha.

Kepala Kalbar, Heronimus Hero, menyatakan bahwa sebelumnya karet menjadi primadona bagi masyarakat Kalbar. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, produksi karet menurun, dan hal ini berdampak pada perekonomian petani dan daerah.

Langkah awal yang diambil untuk meningkatkan kembali produksi karet adalah melibatkan petani dan pelaku usaha dalam temu bisnis. Dalam pertemuan ini, diharapkan dapat mencapai kesepakatan terkait harga karet yang wajar, sehingga petani terdorong untuk kembali menanam karet.

Heronimus menegaskan pentingnya mengembalikan kejayaan komoditas karet agar petani tidak tergantung pada satu jenis tanaman perkebunan. Dengan mengembangkan beberapa jenis komoditas perkebunan yang potensial, seperti kopi, kelapa, kakao, dan sawit, maka ekonomi petani dan daerah tidak akan terlalu terpengaruh jika harga salah satu komoditas sedang turun.

Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar mencatat bahwa produktivitas karet di Kalbar masih di bawah rata-rata nasional, yaitu sekitar 700-an kilogram kadar karet kering per hektare per tahun. Produktivitas ini juga berada di bawah Thailand yang mencapai 1.800 kg per hektare per tahun.

Dengan total luas areal karet sekitar 500 ribu hektare dan melibatkan sekitar 313.000 keluarga atau sekitar 1,25 juta jiwa, pemerintah berupaya untuk mengembangkan produksi karet agar menjadi salah satu sektor unggulan yang berdaya saing di Kalimantan Barat.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Firgi Erliansyah