Jakarta, Aktual.com — Hizbut Tahrir Divisi Muslimah meluncurkan kampanye berskala internasional bertema, “Pemuda Muslim: Pelopor Perubahan Hakiki”, demikian kata aktivis Muslimah Hizbut Tahrir, Bagian Perempuan Untuk Wilayah Asia Tenggara, Fika Komara, dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Jakarta, Sabtu (16/04).

Menurut dia, puncak kampanye ini akan digelar dalam bentuk konferensi perempuan internasional pada bulan Mei 2016 di tiga Negara yakni Inggris, Indonesia, dan Tunisia.

Fika mengatakan, bahwa kampanye ini bertujuan melawan agenda global yang dilancarkan secara intensif oleh pemerintah negara-negara barat untuk mengalihkan pikiran para pemuda Muslim agar menerima sistem liberalisme-sekulerisme berikut nilai-nilainya, sehingga para pemuda Muslim akan semakin jauh dari identitas Islam mereka.

Dia menjelaskan agenda global untuk menanamkan sistem liberalisme-sekulerisme dalam diri para pemuda Islam diantaranya dilakukan dalam bentuk program kontra-radikalisasi, sekulerisasi kurikulum pendidikan dan lingkungan sekolah di negeri-negeri Muslim, regulasi madrasah, serta promosi industri periklanan dan hiburan yang memamerkan gaya hidup liberal.

Kampanye ini juga akan menyoroti dampak yang sangat merugikan akibat penerapan sistem liberalisme- kapitalisme terhadap pemuda Muslim.

“Pada saat yang sama, Hizbut Tahrir juga menghadirkan visi Islam untuk anak-anak muda Muslim agar memeluk Islam secara sempurna hingga tampak dalam pemikiran dan perbuatan,” ujar Fika menerangkan.

Hizbut Tahrir merupakan gerakan politik yang menitik beratkan perjuangan pada penegakan kembali Khilafah Islamiyah, suatu sistem pemerintahan Islam yang bersifat global.

Hizbut Tahrir kini telah berkembang di seluruh wilayah Timur Tengah, termasuk di Afrika seperti Mesir, Libya, Sudan dan Aljazair. Juga ke Turki, Inggris, Perancis, Jerman, Austria, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya hingga ke Amerika Serikat, Rusia, Uzbekistan, Tajikistan, Kirgistan, Pakistan, Malaysia, Indonesia, dan Australia.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara