Kampar, Aktual.com — Ketua Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (CPO Fund) Rusman Heryawan menyatakan kampanye negatif tentang pengelolaan sawit sangat merugikan perekonomian nasional.

“Makanya kemudian menjadi tugas kami di Badan Layanan Umum Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit untuk mengimbanginya dengan kampanye-kampanye positif,” kata Rusman di Desa Kubang Jaya, Siak Hulu, Kampar, ditulis Kamis (6/8).

Selama ini Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) asing menurut dia telah salah menilai sistem pengelolaan perkebunan kelapa sawit nasional yang katanya tidak baik untuk lingkungan.

“Itu seperti ada kepentingan terselubung yang kemudian berdampak buruk pada perekonomian nasional,” katanya.

Dan yang terpenting menurut dia adalah ada jaminan pengembangan lahan sawit kedepan hingga bisa menjadi 40 juta hektare pada beberapa tahun mendatang.

Selanjutnya, demikian Rusman, ekspor minyak mentah (CPO) juga kian meningkat hingga di atas 25 juta ton ke atas dan ini akan jauh menguntungkan perekonomian dalam negeri.

“Terpenting lagi, bahwa akan ada kredit market di dalam negeri untuk menguatkan energi seperti pengembangan biofuel yang akan sangat luar biasa,” katanya.

Jika kedepan Indonesia berhasil memproduksi 10 juta ton biofuel saja, maka menurut dia Indonesia akan mampu melepaskan ketergantungan terhadap energi fosil.

“Paling tidak harus ada 50 persen dari kandungan solar adalah biofuel. Sekarang masih sekitar 10 persen dan bertahap akan 15 persen dan akan segera direalisasikan dalam waktu dekat,” katanya.

Maka dari itu, katanya, BLU-CPO Fund menjamin untuk pengembangan kelapa sawit khususnya biofeul dalam berjalan dengan baik sehingga mampu mengurangi beban impor bahan bakar fosil yang selama ini masih sangat besar.

“Dan yang paling penting dan sangat diharapkan oleh para petani sawit khususnya kalangan perorangan, adalah peremajaan perkebunan. Seperti di Riau yang rata-rata umurnya sudah di atas 25 tahun hingga layak replanting atau penumbangan namun mereka tidak memiliki biaya untuk itu. Maka kami membantu untuk generasi petani sawit tidak terputus. Salah satunya dengan menyimpan dana untuk kegiatan itu,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: