Malang, Aktual.co — Puluhan mahasiswa IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, menggelar aksi demo di rektorat kampus Jalan Arjuno, Kota Malang, Senin (8/6).
Dalam aksinya, mahasiswa menuntut agar pihak kampus memulihkan kembali status kampus IBU yang telah dinonaktifkan.
“Dinonaktifkannya kampus berdampak pada mahasiswa. Ini juga membuktikan bahwa kampus lalai dengan tanggung jawabnya,” ujar Saiful Hadi, koordinator aksi.
Mahasiswa yang menamakan dirinya ‘Ambek’, juga menuntut agar pihak kampus melaksanakan rekruitmen tenaga pengajar atau dosen berkualitas.
Pasalnya, alasan dinonaktfikannya kampus IBU lantaran jumlah dosen tidak sebanding dengan rasio jumlah mahasiswa.
“Dalam satu mata kuliah, satu dosen bisa mengajar hingga 60 orang mahasiswa. Akibatnya, proses perkuliahan menjadi tidak efektif,” tandasnya.
Permasalahan transparansi kampus, terkait pembangunan dan birokrasi yang korup juga menjadi perhatian mahasiswa. 
“Kami mengalami pungutan-pungutan yang tidak sesuai dengan apa yang sudah dituliskan,” tandasnya.
Terpisah, Rektor IBU Malang, Nurcholis Sunuyeko memastikan jika proses perkuliahan tetap berjalan normal meski status kampus telah dinonaktifkan. 
“Ini hanya masalah administrasi. Jadi tidak berpengaruh dengan proses perkuliahan,” tuturnya.
Terkait kekurangan jumlah dosen, ia mengakui jika saat ini jumlah dosen yang dimiliki IBU sebanyak 23 orang. Namun dalam catatan Dikti baru tertulis sembilan orang, sehingga status kampus harus dinonaktifkan.
“Sekarang jumlah dosen terus bertambah, ke depan kami juga terus melakukan penambahan jumlah dosen hingga 100 orang,”  pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: