Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto mengikuti upacara serah terima jabatan Perwira Tinggi Polri di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/3). Irjen Pol Moechgiyarto resmi menjabat Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Pol Tito Karnavian yang menduduki jabatan Kepala BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/kye/16

Jakarta, Aktual.com – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto menyampaikan kronologi penyanderaan yang terjadi di rumah di Jalan Bukit Hijau IX Nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (3/9).

“Pada pukul 06.00 WIB ada 2 orang yang diduga pelaku membuntuti pembantu rumah tangga yang sedang keluar rumah. Keduanya lalu masuk ke rumah dan menodong pembantu itu untuk masuk dan bertanya di mana pemilik rumah,” kata Moechgiyarto di tempat kejadian perkara.

Pembantu yang ditodong senjata api itu lalu menggedor ruang tidur pemilik rumah tapi karena ia menangis sehingga pemilik rumah pun curiga dan mengintip dari ruang tidur.

“Tapi pelaku langsung merusak jendela dan masuk ke rumah, pemilik rumah bahkan sempat memukul penyandera dengan tangga dan pelaku pun meminta dompet, handphone dan sebagainya,” tambah Moechgiyarto.

Pembantu sempat membuatkan mi instan untuk para pelaku dan berhasil kabur lalu membuat laporan.

“Karena polisi sudah mendapat laporan sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung mengepung lokasi ini dan sudah menyampaikan peringatan-peringatan sehingga tersangka sempat menangis dihadapan pemilik rumah dan membuat skenario,” jelas Moechgiyarto.

Skenario itu adalah seolah mereka berkeluarga. “Pelaku bahkan meminta ada surat pernyataan tertulis yang ditandatangani pemilik rumah. Ini karena kita sudah mengepung,” ungkapnya.

Untuk sementara polisi menduga motif pelaku adalah pencurian dengan kekerasan.

“Ada tindakan-tindakan pemerasan ditambah ditemukan senjata api yang mungkin tidak ada izinnya dan kami akan dalami itu,” tegas Moechgiyarto.

 

 

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara